Kedepankan Kolektivisme, KIB Tak Mau Bergantung pada Calon Populis

Senin, 06 Juni 2022 – 21:16 WIB
Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi Golkar, PAN, dan PPP. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Rahadjo Jati menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berusaha membangun semangat kebersamaan sebagai koalisi solid.

Dengan kata lain, lanjut Wasisto, KIB tidak mau sepenuhnya tergantung pada sosok populis sebagai alat katrol suara bagi koalisi.

BACA JUGA: Zulhas Tegaskan KIB Tak Ingin Pilpres 2024 Tercemar Politik Identitas

“Parameter elektabilitas bukan diukur dari satu atau dua orang tokoh populis saja. Namun lebih karena kolektivisme sebagai sebuah koalisi yang solid,” kata Wasis saat dihubungi, Senin (6/6).

Wasisto menambahkan bahwa bisa saja nantinya KIB mengusung calon presiden dari internal. Misalnya saja, Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto.

BACA JUGA: Hadirnya KIB Diyakini Bakal Jadi Atmosfer Pertarungan Capres 2024

Namun, tambah dia, dengan catatan KIB konsisten berkomitmen untuk tidak tergoda dengan calon populis.

“Potensi nominasi capres internal itu dimungkinkan kalau semangat KIB adalah independensi dari calon populis,” kata Wasis lagi.

BACA JUGA: Ace: Projo dan KIB Berkomitmen Menyukseskan Pemerintahan Jokowi 

Untuk nama yang bakal diusung KIB, kata dia, KIB akan mematangkan lebih dulu soliditas di seluruh tingkatan struktur parpol koalisi. Setelah itu, baru akan dibahas tentang nama calon presiden dan calon wakil presiden.

“Perihal nama-nama tersebut sekiranya perlu dibicarakan di tahapan selanjutnya setelah koalisi ini sudah matang infrastrukturnya,” tutup dia.

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN merupakan berdasarkan kesepakatan awal dan kesetaraan antar partai politik.

Suharso merasa aneh bila ada pihak-pihak yang cemburu dengan terjalinnya KIB. Ia menilai pihak yang tidak suka dengan kehadiran KIB menunjukan permainan politik yang tidak baik.

"Kami kira semestinya aneh bin ajaib ada orang kita berteman dan menjalin hubungan kemudian cemburu kemudian melakukan sesuatu saya kira tidak pada tempatnya dan itu menunjukkan permainan politik yang tidak baik," ujar Suharso saat silaturahmi nasional KIB di kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu (4/6).

Suharso pun yakin tidak ada pihak-pihak menghalangi hadirnya KIB. Koalisi ini dibangun tidak ingin terjerat populisme.

"Kami ingin menunjukkan sesuatu yang baik bagi bangsa dalam berdemokrasi. Kita ingin mengembalikan dengan baik, kita tidak terjerat dengan populisme," ujar Suharso.

Sementara itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut antar rekan KIB akan saling mengisi. Pihaknya juga punya tujuan bersama untuk menang Pemilu 2024.

"Seluruh koalisi tujuan utamanya menaikkan elektabilitas dan kedua tujuan koalisi untuk saling mengisi, dan saling mengisi diperlukan untuk kita," ujarnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler