jpnn.com, MADIUN - Aris Danan Tri Jatmiko, warga Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, harus meringkuk di balik jeruji besi.
Dia diringkus Satreskrim Polres Madiun Kota karena telah melakukan penipuan hingga merugikan korbannya puluhan juta rupiah.
BACA JUGA: Irjen Napoleon Lumuri Wajah Muhammad Kece dengan Kotoran, Ini Respons Pemuda Muhammadiyah
Modus yang dilakukan tersangka dengan mengaku sebagai anggota polisi.
Tersangka melakukan aksinya tersebut sejak 2019 dan ditangkap pada 9 September 2021.
BACA JUGA: Jelly Paris Bawa Kabur Duit Rp 2,8 Miliar Milik Alfamart, Begini Ceritanya
"Jadi tersangka ini mengaku sebagai anggota Polri berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) dengan nama Ahmad Jamiludin dan bertugas di Satuan Reskrim Polres Madiun Kota," ungkap Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan saat menggelar pers rilis, Kamis.
Aksi penipuan tersangka berakhir setelah korban bernama Edy Gunarso, warga Desa Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, melapor ke Polres Madiun Kota.
BACA JUGA: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Istri Muda Yosef Buka Suara
Berdasarkan keterangan korban, tersangka mengaku dapat membantu menagihkan utang hingga memasukkan seseorang untuk bekerja di instansi pemerintah.
Dari korban Edy yang berprofesi sebagai guru tersebut, tersangka berhasil menipu hingga Rp 68 juta lebih.
"Tersangka kenal dengan korban dan mengaku dapat membantu menagihkan utang korban. Seiring berjalannya waktu, tersangka sering meminta uang kepada korban dalam rangka untuk penagihan utang tersebut," ungkapnya.
Namun, hingga batas waktu yang disepakati, penagihan utang yang dijanjikan tak kunjung terealisasi.
Korban yang curiga lalu menanyakan status tersangka ke Polres Madiun Kota.
Hasil penelusuran korban, ternyata tidak ada nama tersangka dalam keanggotaan di Polres Madiun Kota.
"Sementara penipuan hanya berdasar keterangan yang disampaikan tersangka. Tidak ada kartu identitas sebagai anggota kepolisian maupun seragam. Korban percaya karena tersangka mengaku anggota satreskrim yang biasa berbaju preman," tutur Dewa.
Kapolres meminta masyarakat untuk selalu waspada kepada seseorang yang mengaku sebagai anggota kepolisian dan menawarkan jasa tertentu.
"Anggota Polri selalu dibekali identitas resmi. Masyarakat diharap untuk melakukan kroscek terlebih dahulu apabila menemui kondisi serupa. Selain itu, polisi tidak menagih utang. Kepada masyarakat kami harap untuk lebih waspada lagi," ujar Dewa.
Akibat perbuatannya, tersangka Aris Danan terancam hukuman pidana penjara hingga empat tahun lamanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti