jpnn.com, MIAMI - Anthony Gignac sukses menyembunyikan identitas aslinya sejak 1991. Selama 27 tahun, dia menjadi bangsawan. Tepatnya pangeran dari Kerajaan Arab Saudi.
Dia pun berbisnis dengan sejumlah pengusaha Amerika Serikat (AS) dan meraup untung jutaan USD. Namun, kini semuanya berakhir.
BACA JUGA: Lowongan Kerja di Situs Ini Dipastikan Palsu, Waspadalah
Kedok Gignac dibongkar Jeffrey Soffer, pengembang realestat Turnberry Associates. ’’Soffer curiga karena dia (Gignac, Red) makan bacon dalam sebuah santap bisnis bersama. Padahal, sepengetahuannya, seorang muslim tidak mengonsumsi daging babi,’’ terang sumber Miami Herald di kepolisian.
Soffer lantas melacak latar belakang si pangeran palsu yang menawarkan saham salah satu hotel miliknya. Dari informasi yang terkumpul, dia yakin Gignac adalah penipu.
BACA JUGA: Kartu ATM Sumiati Tersangkut di Mesin, Puluhan Juta Raib
Sedikitnya ada lima nama pangeran Saudi yang pernah Gignac pakai. Salah satunya adalah Sultan bin Khalid Al Saud. Soffer lantas melapor kepada polisi.
’’Tersangka mengakui perbuatannya. Dia mengaku telah menipu sejumlah orang dengan identitas palsu tersebut.’’ Demikian bunyi keterangan tertulis pengadilan di Florida pada Senin (9/7) sebagaimana dikutip Sputnik. Saat ini pria 47 tahun asal Kolombia itu menantikan vonis di balik jeruji besi. (c14/hep)
BACA JUGA: Arab Saudi Tangkap Belasan Aktivis Perempuan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perjalanan Panjang Perempuan Saudi Menuju Kursi Pengemudi
Redaktur & Reporter : Adil