Perjalanan Panjang Perempuan Saudi Menuju Kursi Pengemudi

Minggu, 24 Juni 2018 – 20:53 WIB
Perempuan Arab Saudi belajar mengemudi. Foto: Ford/BBC

jpnn.com - Hari ini pemerintah Arab Saudi resmi mencabut larangan perempuan mengemudi yang diterapkan sejak 1957. Sebuah langkah yang dianggap sebagai kemajuan bagi pemenuhan hak-hak perempuan di Negeri Petrodolar tersebut.

Selama berpuluh-puluh tahun larangan tersebut dikecam negara-negara barat dan organisasi HAM. Berikut deretan peristiwa penting dalam sejarah larangan mengemudi bagi perempuan di Arab Saudi. (sha/c17/ttg)

BACA JUGA: Banyak Hidung Belang, Perempuan Saudi Takut Menyetir Sendiri

 

- Munculnya Larangan

BACA JUGA: Perempuan Boleh Mengemudi, Begini Komentar Sinis Para Lelaki

Saudi menerapkan aturan syariat Islam yang sangat ketat. Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan larangan mengemudi sejak 1957.

 

BACA JUGA: Arab Saudi Resmi Cabut Larangan Perempuan Mengemudi

- Perjuangan Para Aktivis

Pada 6 November 1990, sebanyak 47 perempuan Saudi mengemudi di jalanan Riyadh. Mereka menuntut agar perempuan diizinkan mengemudi. Itu adalah kali pertama ada perempuan yang mengemudi di jalanan Saudi. Mereka ditahan sehari dan paspornya disita. Sebagian aktivis tersebut akhirnya kehilangan pekerjaan. Gerakan kampanye di media sosial bertajuk Women2Drive juga terus digaungkan. Aktivis Manal Al Sharif pernah mengunggah video saat mengemudi di kota Khobar. Buntutnya, dia dipenjara. Pada 2014 Loujain Al Hathloul ditahan selama 73 hari karena mencoba mengemudi dari Uni Emirat Arab ke Saudi. Setahun sebelumnya, bloger dan aktivis Eman Al Nafjan juga merebut perhatian dunia internasional saat mengemudi di Riyadh. Banyak aktivis yang masih berada di balik jeruji besi.

 

- Pencabutan Larangan Mengemudi

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengajukan usul-usul reformasi sosial dan ekonomi untuk mengurangi ketertangungan negaranya terhadap minyak bumi lewat Visi 2030. Antara lain, terdapat pemberdayaan perempuan dengan pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan serta membuka lebih banyak peluang di dunia kerja untuk kaum hawa.

 

- Lowongan Pekerjaan Meningkat

Pada l Januari lalu Uber dan Careem menyatakan akan merekrut pengemudi perempuan ketika larangan mengemudi dicabut. Para pengemudi perempuan itu akan khusus melayani pelanggan perempuan. Selama ini mayoritas perempuan Saudi merasa tak nyaman dengan sopir laki-laki.

 

- UU Anti Pelecehan

Pemerintah Saudi menggedok UU anti pelecehan yang berlaku mulai bulan ini untuk mengurangi ketakutan para perempuan yang kini mengemudi sendiri. Mereka yang melakukan pelecehan verbal, fisik, maupun di dunia maya bakal dihukum. Mulai denda hingga kurungan dua tahun. Jika yang dilakukan bukan kejadian pertama, hukumannya lebih berat.

 

- Perlakuan Khusus

Kementerian Dalam Negeri berencana membuat sel khusus perempuan untuk mereka yang melanggar ketertiban lalu lintas. Untuk saat ini, jika pelanggaran terjadi, mereka akan diletakkan di sel anak-anak. Perusahaan-perusahaan asuransi juga melatih petugas inspeksi kecelakaan perempuan untuk menangani laka lantas yang melibatkan pengemudi perempuan.

Sumber: CNN, Independent

BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Dunia 2018: Suarez Bikin Pemain Arab Saudi Mudik Cepat


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler