Kedubes AS Dikabarkan Punya Fasilitas Penyadapan, Menlu RI Berang

Rabu, 30 Oktober 2013 – 14:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan memiliki fasilitas penyadapan di seluruh kantor kedutaan besarnya di wilayah Asia Timur dan Tenggara. Termasuk salah satunya di Kedubes AS di Jakarta.

Menanggapi informasi ini, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengeluarkan pernyataan keras. Menurutnya, keberadaan fasilitas penyadapan itu tidak bisa diterima.

BACA JUGA: Inilah Tempat Favorit Traveling Dunia 2014

“Indonesia tidak dapat menerima dan mengajukan protes keras terhadap berita tentang keberadaan fasilitas penyadapan di Kedubes AS di Jakarta,”  ucap Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Rabu (30/10).

Seperti diketahui, informasi ini diungkap oleh mantan agen intelejen AS yang kini menjadi seorang whistleblower, Edward Snowden. Hal ini diungkapkannya kepada surat kabar Australia, Sydney Morning Herald, dan diterbitkan pada Selasa, 29 Oktober 2013 .

BACA JUGA: Bajak Laut Somalia Ternyata Takut Lagu Britney Spears

Menurut Marty, jika ucapan Snowden terbukti benar maka pemerintah AS telah melakukan pelanggaran serius norma dan etika diplomatik. Penyadapan itu juga akan mencoreng hubungan baik yang selama ini terjalin antara kedua negara.

“Kami telah berbicara dengan Kepala Perwakilan Kedutaan AS di Jakarta untuk menuntut penjelasan resmi Pemerintah AS atas pemberitaan dimaksud," pungkasnya. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Gaji Masinis Rp2,4 Miliar per Tahun

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deteksi Emas dengan Kotoran Kangguru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler