jpnn.com, BINJAI - Seorang narapidana (napi) gagal kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II Binjai, Sumut, Senin (18/12) dini hari, karena tubuhnya kegemukan.
Pemuda bernama M Rony Do, 28, itu hanya bisa pasrah jadi penonton melihat tujuh rekannya melewati lubang teralis yang sudah dirusak.
BACA JUGA: Kabur dari LP Denpasar, WN AS Dibekuk berkat Info dari Pacar
Sementara Syaifuddin alias Fudin, 34, yang pernah kabur dari Rumah Tahanan Polisi (RTP) Polres Binjai pada Mei 2017 lalu, ikut kabur lagi.
Kaburnya tujuh narapidana ini pertama kali diketahui petugas Lapas Klas IIA Binjai sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
BACA JUGA: Lapas Kerobokan Kebobolan, WNA Napi Narkoba Kabur
"Benar. Hari ini sekitar pukul 1.30 WIB sampai pukul 2.00 WIB, ada pelarian dari Lapas Binjai berjumlah 7 orang," kata Kepala Lapas Klas II A Binjai, Budi Situngkir ketika dikonfirmasi.
Menurut Budi, petugas yang menjaga malam itu berjumlah sembilan orang. Namun, tidak semuanya siaga di Lapas Klas II A Binjai.
BACA JUGA: Pencuri Mobil Ini Ditembak Lantaran Nekat Coba Tabrak Polisi
"Yang jaga itu semuanya ikut P2U (Petugas Pengamanan Pintu Utama) ada sembilan orang. Satu orang di rumah sakit dan enam di depan. Enam penjaga itu berjauhan," ungkapnya.
Menurut Budi, tidak semua sipir Lapas Klas II A Binjai yang piket malam itu melakukan penjagaan ketat maupun siaga.
"Bisa saja diam. Yang jaga itu sendiri-sendiri. Ada juga (sipir) yang ditanya jam segitu (lagi ngapain), (jawabnya) saya kurang sehat," aku mantan Kepala Rutan Tanjunggusta ini.
Budi juga mengakui, aksi kabur tujuh narapidana tersebut diketahui satu jam setelah mereka kabur.
Menurut Budi, ada satu napi yakni M Rony Do yang terlibat kasus pencurian divonis 7 tahun penjara, tak berhasil mengikuti jejak rekan-rekannya. Pasalnya, tubuh Rony kegemukan sehingga tak bisa menembus lubang teralis yang sudah dijebol.
Budi menjelaskan, para narapidana kabur melalui lubang angin kamar mandi yang sudah dirusak mereka. Lalu mereka menyelip dari celah itu hingga kabur memanjat tembok Lapas setinggi kurang lebih 5 meter.
"Kelihatan ada jejaknya, ada bekas darahnya (di tembok yang dipanjat). Bekas kain untuk menutupin kawat," ujarnya.
Lebih lanjut, sambung Budi, mereka kabur dari Kamar 37 Blok B yang di dalamnya ada 12 napi. Menurut Budi, itu adalah ruang isolasi, tempat berkumpulnya para narapidana yang melakukan pelanggaran.
"Kebetulan ada pelaku narkoba ketangkap beberapa waktu lalu, kita letak di sana," jelasnya.(ted/gus/adz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Perintahkan Tindak Tegas Dua Napi yang Kabur
Redaktur & Reporter : Budi