jpnn.com - JAKARTA - Operasi pengejaran jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, memakan korban.
Seorang anggota Polri, Iptu Bryan Thoephani Tatontos dikabarkan tewas tertembak. Bryan yang merupakan Kasubden Gegana Poso Den B Brimob Landangan Poso itu tewas setelah kehabisan darah usai ditembak teroris.
BACA JUGA: BPK Tanya, kok Tersangka Hanya Tiga?
"Laporan semalam tertembak di bagian perut. Info sementara memang kemungkinan kehabisan darah karena evakuasi dari atas ke bawah 5 jam,” ujar Badrodin di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/8).
Informasi yang dihimpun, Bryan tertembak Rabu (19/8) sekitar pukul 14.30 WITA. Berawal saat dua regu Brimob yang dipimpinnya melakukan evakuasi mayat teroris yang diduga bernama Urwah alias Bado, di Pegunungan Langka Poso.
BACA JUGA: Ini 5 Jurus KKP Kembangkan Bisnis Rakyat di Pulau-Pulau Kecil
Urwah berhasil dilumpuhkan sehari sebelumnya dengan barang bukti bom dan senjata api M-60. Namun, di tengah perjalanan kelompok Santoso ternyata menyanggong tim evakuasi. Kontak tembak pun terjadi sekitar pukul 16.45 WITA. Posisi korban saat itu hendak menyeberang sungai dan tertembak di perut.
Kabarnya, Bryan sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Sulteng. Namun, akhirnya meninggal dalam perjalanan. "Kami masih terus melakukan pengejaran, kami akan tambah pasukan,” imbuh Badrodin. (boy/flo/jpnn)
BACA JUGA: Ruhut: Misbakhun Cukup Aku yang Hadapi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Sebut Nilai Kebangsaan ASN Mulai Luntur
Redaktur : Tim Redaksi