Kehadiran Organisasi Masyarakat Sipil Penting Guna Menjaga Demokrasi

Kamis, 10 Oktober 2024 – 22:40 WIB
Seminar nasional Organisasi Masyarakat Sipil Sebagai Pilar Demokrasi: Menjaga Harmoni dan Stabilitas di Tengah Transisi Pemerintahan yang Digelar Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI) di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Peran organisasi masyarakat sipil (OMS) saat ini dinilai penting, utamanya dalam menjaga hingga membangun demokrasi.

"Membangun demokrasi, terutama untuk menjadi partner dan teman bagi pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Kamis (10/10).

BACA JUGA: Masyarakat Sipil Harus Kawal Proses Politik yang Sehat di Pilkada 2024

Hal itu disampaikan Adi di sela seminar nasional "Organisasi Masyarakat Sipil Sebagai Pilar Demokrasi: Menjaga Harmoni dan Stabilitas di Tengah Transisi Pemerintahan" yang Digelar Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI) di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Menurut Adi, peran OMS ini baik bagi perkembangan demokrasi di tanah air. Sebab, suara rakyat bisa turut tersampaikan melalui OMS.

BACA JUGA: Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Serahkan Rekomendasi Kepada Prabowo-Gibran

"Dan itu baik secara demokrasi karena rakyat secara kritis mulai menganggap bahwa demokrasi itu bukan hanya di tangan elit, demokrasi bukan hanya di tangan DPR dan pemerintah, tetapi, ya demokrasi di tangan kita semua," tuturnya.

Sementara menurut Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti perlu penguatan kembali terhadap posisi OMS.

BACA JUGA: Mahasiswi Unsoed Jadi Korban Eksploitasi Seksual

"Ke depan perlu kembali penguatan posisi peran dari para NGO (OMS, red)," ujarnya.

Hal ini guna mengawal pemerintahan yang ada. Sehingga, pada akhirnya kualitas demokrasi di Indonesia bisa terus terjaga bahkan lebih baik lagi.

"Tentu ada juga di dalamnya itu penting untuk mengawal ya, jangan sampai cara-cara yang digunakan itu yang dapat menurunkan kualitas demokrasi," kata Ray.

Hadir pula dalam seminar sebagai narasumber, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens, peneliti kebijakan ekonomi Mardianto, peneliti Formappi Lucius Karus, Direktur Eksekutif The Indonesia Institute Adinda Tenriangke Muchtar dan moderator yakni Direktur LSPI Subairi Muzakki. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Pencabulan Santriwati di Bekasi Tewas


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler