Keikhlasan Hati Seorang Istri saat Suami Minta Kawin Lagi

Selasa, 15 November 2016 – 05:50 WIB
Keikhlasan Hati Seorang Istri saat Suami Minta Kawin Lagi. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - Diabetes Mellitus (DM) membuat organ tubuh sakit-sakitan dan gangren (luka).

Banyak orang yang di lingkungannya jijik dengan salah satu penderita DM sebut Karin, 58.

BACA JUGA: Pemkot Cuek, Warga Gotong Royong Perbaiki Rumah Janda

Yang makin menyakitkan suami tercintanya, Donjuan, 64, juga emoh menyentuhnya. 

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya 

BACA JUGA: Hatta: Saya Berbelasungkawa Sebesar-besarnya Buat Keluarga Korban

SEJAK Karin terkena DM, Donjuan mengaku tidak pernah menyentuh istrinya.

Ia merasa istrinya tidak lagi bergairah seperti masa lalu.

BACA JUGA: Diguyur Hujan Deras, Jalan Lintas Riau-Sumbar Tertutup Longsor

Baunya itu sumpah bikin muntah.

Sebenarnya saya itu sudah lama ingin nikah lagi, tapi dia emoh saya poligami.
 
"Harusnya kalau dia istri baik ya ngikhlasin saya nikah lagi. Tua begini ekor gue kan masih berdiri,” kata Donjuan tertawa usai sidang cerai di Pengadilan Agama (PA) klas 1A Surabaya, Senin (14/11).

Hadir bersama pengacaranya, Donjuan ingin segera menyelesaikan pernikahannya dengan Sephia.

Ia ingin menikah dengan pacar barunya yang merupakan anak buahnya waktu masih kerja di salah satu instansi negara.

Bapak dua anak itu nekat mengurus perceraiannya usia pensiun itu karena tidak mau susah berurusan dengan pemerintah.

Sebab, bila proses perceraiannya dilakukan waktu ia bekerja maka akan sulit dalam proses administrasi.

Donjuan menyatakan salah satu persoalan yang memperkuat proses cerainya karena ia merasakan sudah muak dan jijik dengan istrinya.

Ia harus melihat kaki istrinya yang luka dan berbau.

Memang Donjuan tidak pernah merawat luka atau gangren Karin.

Namun, warga Manukan itu sering melihat proses pembersihan luka dan baunya pun masih menyengat di dalam rumahnya.

“Dulu waktu kerja masih bisa nahan. Kerja di luar berjam-jam. Lha sekarang pensiun kebanyakan di rumah jaga kosan. Sumpah bau,” tegas Donjuan sambil berekspresi ingin muntah.

Sementara itu, Karin sudah pasrah dengan sikap suaminya yang menceraikannya.

Ia tak mau ambil pusing dan fokus menata gaya untuk menjalankan ibadah.

“Enggak apa-apa. Emang saya tidak bisa memuaskan lagi. Tapi, yang bikin sakit hati itu diomongin di mana-mana. Malu saya,” kata Karin di atas kursi roda.

Ditemani putri bungsunya, Karin siap dicerai.

Akan tetapi, ia ingin proses pembagian harta gono gini berjalan adil.

“Saya malah ingin semuanya dibagi adil. Atas nama anak. Kalau dibagi dua malah nanti hartanya dikasih ke istri barunya. Saya tidak mau,” kata Karin menangis.

Sedangkan putrinya Karin, Mira menyatakan proses perceraian ini ruwet karena Donjuan tak ingin hartanya dibagi ke anak-anaknya namun dibagi dua.

Karena ia merasa rugi bila dibagi langsung ke anak-anaknya. 

“Papa takut tidak dapat apa-apa, padahal tidak seperti itu. Maksud mama itu dibagi anak-anak tapi papa dan mama ikut kami,” jelasnya.

(no/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 200 Personil Brimob Riau Mendadak Dikirim ke Batam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler