jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Pokja Pangan, Industri dan Kehutanan Benny Pasaribu mengatakan, sektor pangan dan komoditas pertanian merupakan salah satu perhatian utama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Hal itu terlihat dari instruksi Jokowi kepada Kementerian Pertanian untuk mewujudkan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.
BACA JUGA: Kementan Mampu Jadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia
Menurut Benny, ada keberpihakan yang tampak sesuai fakta guna menuju Indonesia sebagai negara yang berdaulat pangan.
Ketersediaan irigasi, embung, sumber air lainnya maupun benih serta pupuk adalah upaya nyata mendorong produksi pertanian.
BACA JUGA: Teknologi Digital Mutlak untuk Tingkatkan Produksi Pertanian
"APBN kita menyediakan subsidi Rp 30 triliun untuk pertanian. Itu ada peningkatan produksi. Kelihatan itu terutama di padi, jagung, dan kedelai (pajale)," ujar Benny, Kamis (18/10).
Benny mengatakan, beberapa komoditas pertanian yang telah diekspor patut diapresiasi jika memang di dalam negeri telah surplus.
BACA JUGA: Targetkan Indonesia Lumbung Pangan, Mentan Amran Lakukan Ini
Dia menambahkan, hal itu akan ikut berdampak positif kepada petani di desa, khususnya yang mengolah komoditas pangan.
"Sekarang ini pada 2018 kelihatan ada peningkatan nilai tukar petani (NTP), terutama petani pangan. Ditambah pemanfaatan dana desa yang semakin terarah, maka kesejahteraan masyarakat di desa dan petani terus meningkat," ucap Benny.
Dengan demikian, menurut Benny, dapat disimpulkan bahwa sektor pangan dan pertanian mendorong turunnya angka kesenjangan sosial (rasio gini) di kalangan masyarakat sehingga pendapatan desa dan kota lebih merata.
Hal itu terbukti dari meningkatnya ekspor jagung dan beberapa yang telah mulai menanjak.
"Nah, ditunjukkan dengan NTP yang menjadi lebih baik. Selama puluhan tahun angka gini rasio itu lebih tinggi di perdesaan dibandingkan perkotaan," ujar Benny.
Menurut Benny, perhatian Jokowi terhadap kedaulatan pangan dan hasil tani tidak bisa dilakukan hanya oleh Kementerian Pertanian.
Benny menilai perlu sinergi dengan kementerian lainnya, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, serta Kementerian PUPR.
"Baru itu namanya menjadikan (Indonesia) lumbung pangan dunia," kata Benny.
Benny juga mengimbau Kementerian Pertanian fokus mendongkrak komoditas lainnya, bukan hanya untuk hasil pajale.
Dengan demikian, terjadi pemerataan produksi pangan dan komoditas pertanian lainnya.
Benny menuturkan, kinerja Kementerian Pertanian guna mendongkrak sisi hulu telah cukup baik.
Untuk ke depannya Kementan diharapkan juga mulai menyasar sisi hilir sehingga merata di seluruh lini pertanian.
"Namun, industrialisasi pertanian yang berbasis kepada produk komoditas unggulan daerah," ujar Benny. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rina Saadah Ingin Ubah Pertanian Tradisional Jadi Modern
Redaktur : Tim Redaksi