jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memuji kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) yang telah menetapkan enam tersangka di kasus dugaan korupsi pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa, oleh Balai Teknik Perkeretaapian Medan pada 2017-2023.
Menurut Jampidsus Kejagung Agung Kuntadi pada Jumat (19/1), kerugian negara akibat korupsi tersebut mencapai Rp 1,3 triliun.
BACA JUGA: KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus korupsi di Kemenhub, Siapa?
Adapun modus korupsi itu adalah dengan sengaja memecah proyek jalur KA tersebut menjadi beberapa fase.
Sahroni menilai penyidik Kejagung bergerak sangat cepat dan senyap dalam melakukan pengusutan kasus rasuah tersebut.
BACA JUGA: Ultimatum Heru Budi, Sahroni Bakal Geruduk Balai Kota Jika Warga Kampung Bayam Tak Diberi Hunian
"Apresiasi kinerja Kejagung yang sangat cepat dan senyap. Kemarin November 2023 kasus ini mencuat, dan sekarang sudah ada enam tersangka yang ditetapkan," kata Sahroni di Jakarta, Senin (22/1).
Kecepatan penyidik Kejagung dalam mengungkap kasus itu, dinilai bentuk keseriusan terhadap upaya pemberantasan korupsi.
BACA JUGA: Saleh Sebut Gibran Tampil Mengesankan dan Sopan Meski Dikeroyok Kiri Kanan
"Bisa kita lihat sendiri, Kejagung memang tidak main-main dalam mengawal dan menindak para ‘pemain’ PSN ini. Disikat habis semuanya," lanjutnya.
Namun demikian, politikus NasDem itu tetap meminta Kejagung tidak menutup peluang adanya penetapan tersangka baru.
Menurut Sahroni, dengan nilai proyek yang begitu besar, bisa jadi jumlah pelaku yang terlibat kemungkinan lebih dari enam orang.
"Catatan untuk Kejagung, pastikan pengusutan ini belum berakhir. Karena proyek sebesar itu, dengan nilai yang tentunya tidak kecil, janggal rasanya kalau hanya melibatkan enam orang ini saja," ucapnya.
Hal itu disampaikan Sahroni agar tidak ada satu pun pelaku kejahatan korupsi yang tidak mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
"Agar semuanya tuntas, tidak ada yang dibiarkan lolos. Peringatan juga buat para pencuri uang negara, supaya tidak berani main-main sama PSN," kata Sahroni.(fat/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam