jpnn.com, BEKASI - Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) Kota Bekasi mengungkap ada 21 kasus kekerasan seksual terhadap anak dari total 75 kasus anak data Januari-Juli 2019.
Kepala Seksi Anak pada DPPPA Kota Bekasi Mini menjelaskan pelecehan seksual paling sering dialami anak perempuan. Pelakunya justru orang terdekat.
BACA JUGA: Komang Ariyasa Begitu Tega Pukuli Anak Kandung Hingga Patah Tulang
Pada peringkat kedua, kasus persetubuhan dan kekerasan fisik terhadap anak mendominasi. Masing-masing kasus itu berjumlah 10.
Menurut Mini, angka kasus kekerasan terhadap anak masih tinggi karena kesadaran masyarakat melaporkan kasus kepada petugas masih minim.
BACA JUGA: Waspada, Gawai Bisa Mendorong Kekerasan Terhadap Anak
BACA JUGA: Listrik Padam, Banyak Lampu Merah tak Berfungsi di Jakarta
“Justru karena kami rutin mensosialisasikan mengenai kekerasan anak, makanya orangtua mau melapor ke petugas,” terangnya.
BACA JUGA: Bocah SD di Bogor Diduga Kerap Disiksa Ayah Kandung
Pada 2017, ada total 198 kasus kekerasan terhadap anak, kemudian pada 2018 ada 153 kasus.
Untuk menekan angka itu, DPPA giat bersosialisasi tentang pencegahan dan antisipasi kekerasan terhadap anak. Sosialiasi biasanya berlangsung di posyandu, sekolah, karang taruna, dan lainnya.
“Dalam sosialisasi itu kami juga mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak,” jelas Mini.(pojokbekasi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remas Paha Penumpang Kereta Api, YG Berurusan dengan Polisi
Redaktur & Reporter : Yessy