Kejam! Begini Perlakuan Abu Sayyaf Saat Menyandera 4 WNI

Jumat, 13 Mei 2016 – 20:42 WIB
Empat WNI mantan sandera Abu Sayyaf, saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kamis (12/5) kemarin, genap 28 hari empat anak buah kapal (ABK) TB Henry disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Pulau Zulu, Filipina. 

Sepanjang itu pula, mereka mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari penyandera. ‎Salah satu bekas sandera, Samsir (35) mengaku setiap siang hari, ia beserta rekan-rekannya diikat oleh penyandera di pohon-pohon hutan Pulau Zulu.

BACA JUGA: Soal Kunker Fiktif, Sekjen DPR: Tidak Ada Laporannya

"Selama di sana diikat pake tali di satu pohon. Diikat berempat mengelilingi pohon," ungkap dia di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (13/5).

Para penyandera hanya melepas ikatan itu, ketika saat waktu buang hajat, makan, dan beribadah. Selain itu, tali akan dilepas saat malam tiba. Sebab, mereka harus berjalan berpindah-pindah tempat guna menghindari militer Filipina.

BACA JUGA: Serahkan 4 ABK ke Keluarga, Menlu: Ini Berkat Presiden Joko Widodo

Seperti diketahui, empat orang sandera itu bernama Arianto Misnan (22), Loren Marinus Petrus Romawi (27), Dede Irfan Hilmi (25), dan Samsir (35)

Samsir menceritakan, di antara rekan-rekannya itu, Loren lah yang paling lemah. Para penyandera yang menurut dia berjumlah 20 orang dan bersenjata lengkap, kerap memberlakukan Loren dengan semena-mena.

BACA JUGA: Beredar 16 Nama Terpidana Mati, Ini Penjelasan Kejagung

"Ada teman satu, Loren. Dia sering terima kekerasan misal karena terlambat jalan dan ditendang. Sebab, kami selalu pindah lokasi setiap malam," tandasnya. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Punya Tuyul atau Setan, Beringin Karya Tak Takut sama Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler