jpnn.com, JAKARTA - PTPN X menargetkan produksi tebu selama tiga tahun ke depan bisa mencapai 200 ton per hektare.
Karena itu, PTPN X mengintensifkan area yang ada untuk mengatasi keterbatasan lahan.
BACA JUGA: PTPN XI Perluas Area Tanam Tebu
Dirut PTPN X Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, intensifikasi budi daya tebu mutlak dilakukan. Sebab, lahan untuk pengembangan terbatas.
Sebagai upaya mendorong produktivitas, pada masa tanam 2017/2018, perseroan menerapkan demonstrasi plot (demo plot) di 24 kebun seluas 209.675 hektare yang tersebar di sepuluh pabrik gula PTPN X.
BACA JUGA: Inves Rp 116 M, PTPN XI Tambah Lahan 367 Hektare
Sasaran program bernama T-200 itu, antara lain, regrouping areal, penerapan teknologi mekanisasi, dan pencapaian produktivitas tebu 200 ton per hektare dalam kurun tiga tahun ke depan.
”Adanya regrouping areal, pengelolaan kebun lebih intensif dan terkontrol,” kata Dwi.
BACA JUGA: Bikin Merinding, Ada Tengkorak Manusia di Ladang Tebu
Sementara itu, mekanisasi sudah diterapkan, mulai pembukaan hingga tebang muat.
Hasil program T-200 tersebut terlihat dari tingginya potensi rendemen di salah satu kebun, yakni di Kebun Kendal, Pabrik Gula Watoetoelis, Sidoarjo.
Analisis menunjukkan, angka Brix rata-rata 18,62 persen. Sementara itu, produktivitas mencapai 180 ton per hektare.
”Penerapan regrouping, waktu tanam, dan pengelolaan sistem air mendorong keberhasilan program tersebut,” jelas Dwi.
PTPN X juga akan melanjutkan program tersebut untuk mencapai hablur minimal sepuluh ton per hektare. Hablur adalah gula sukrosa yang dikristalkan.
”Ke depan, dilanjutkan program P10H. Untuk itu, kami akan fokus dalam penataan pola tanaman, pemilihan varietas, pengaplikasian pupuk secara efektif, dan pengelolaan tata air,” kata Dwi.
Selain itu, manajemen tebang angkut akan ditingkatkan sehingga mampu memenuhi standar manis, bersih, dan segar (MBS). (res/c6/fal)
Redaktur & Reporter : Ragil