Inves Rp 116 M, PTPN XI Tambah Lahan 367 Hektare

Rabu, 27 September 2017 – 10:08 WIB
Petani tebu. Ilustrasi Foto: Suryanto/Radar Sidoarjo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PTPN XI menambah 367 hektare (ha) lahan usaha di Situbobdo untuk mendorong penyediaan gula dalam negeri.

Dalam lima tahun terakhir, 16 pabrik gula (PG) yang dikelola PTPN XI rata-rata memberikan kontribusi 15 persen terhadap produksi gula nasional. Saat ini dari 63 PG yang ada di Indonesia, 16 di antaranya dimiliki oleh PTPN XI.

BACA JUGA: PTPN Olah Lagi Gula yang Tak Sesuai SNI

Direktur Utama PTPN XI Muhammad Cholidi mengatakan, saat ini luas areal total tebu sekitar 471 ribu hektar, namun sekitar 85 ribu hektar atau hanya 18 persen dikelola PTPN XI. “Dengan bertambahnya 367 hektar, maka lahan yang langsung dikelola PTPN mencapai 452 hektar,” kata Cholidi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group) Rabu (27/9).

Untuk menambah lahan itu, PTPN XI harus mengeluarkan dana sebesar Rp 116 miliar. Dari anggaran itu, dana milik perseroan hanya Rp 25 miliar. Sedangkan Rp 91 miliar adalah dana pinjaman dari dana muamalat.

BACA JUGA: Bikin Merinding, Ada Tengkorak Manusia di Ladang Tebu

“Sejak kami bekerja, lahan pengadaan baru masih langka, namun justru sering menyusut. Dengan lahan baru ini, kami berharap rendemen bisa di atas 9 karena kondisi tanahnya virgin atau masih bekas tanah kapuk,” kata Cholidi.

Sementara itu, terkait dana penyertaan modal negara (PMN) yang diterima PTPN XI sebesar Rp 650 miliar, Cholidi mengatakan, akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan produksi gula PTPN XI.

BACA JUGA: Bidik Pasar Premium, PTPN XI Diversifikasi Produk

“Dana PMN ini merupakan bagian dari rencana investasi di kedua PG (Assembagoes dan Djatiroto), yang secara keseluruhan dalam kurun 20152019 memerlukan dana sebesar Rp 1,5 triliun,” papar dia.

Rencananya, lanjut Cholidi, dana PMN tersebut akan digunakan untuk membiayai pengembangan industri berbasis tebu di PG Assembagoes sebesar Rp 250 miliar dan pengembangan industri berbasis tebu di PG Djatiroto sebesar Rp 400 miliar.

Sedangkan nilai total proyek investasi sebesar Rp 1,5 triliun dengan masingmasing kebutuhan. Pengembangan industri berbasis tebu di PG Assembagoes sebesar Rp 728 miliar dan Pengembangan industri berbasis tebu di PG Djatiroto sebesar Rp 870 miliar.

“Kekurangan akan dilakukan investasi sendiri dengan didukung penuh oleh lembaga keuangan dan perbankan,” paparnya.

Khusus untuk pembangkitan energi dari renewable resources yaitu bagasse, pendanaannya melalui PT Sarana Multi Infrastruktur. Sedangkan sisa pendanaan untuk proyek PMN dari perbankan diantaranya PT Bank Negara Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia. (han/hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menuju Swasembada Gula, ini Jurus Menteri Pertanian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler