jpnn.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perbankan Indonesia terbukti tangguh menopang pemulihan ekonomi nasional meski diterjang pandemi Covid-19 selama ini. Kinerja positif itu tercermin dari tumbuhnya kredit, aset, dan dana pihak ketiga serta permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang meningkat, juga rasio Non Performing Loan (NPL) yang terkendali.
I Putu Adi Saputra, Head of Asset Management & Procurement KB Bukopin mengatakan perkembangan yang menggembirakan dunia perbankan selama periode 2022, juga ditandai dengan keuntungan yang tinggi dan pertumbuhan yang konsisten. Kini, industri perbankan tengah mengalami fase transformasi digital yang masif untuk mengimbangi lingkungan bisnis yang bergerak cepat.
BACA JUGA: Jurus Andalan 3 Perbankan Nasional dalam Memacu Digitalisasi
"Langkah ini untuk meningkatkan efisiensi," kata I Putu Adi Saputra dalam keterangannya, Sabtu (29/10).
Dijelaskannya KB Bukopin mengawalinya dengan mengubah sistem procurement tradisional menjadi digital. Untuk mewujudkan itu, pihaknya menggunakan solusi SAP Ariba Discovery untuk menjalankan sistem e-procurement.
BACA JUGA: BRI dan Dewan Pers Gelar Pelatihan Jurnalistik Perbankan
Putu mengatakan transformasi digital di sektor perbankan berarti mendefinisikan ulang proses bisnis di era digital ini. Empat bidang utama transformasi digital adalah proses, teknologi, data, dan perubahan organisasi.
Hal ini mengacu pada pengintegrasian teknologi untuk mengotomatisasi, mengoptimalkan, dan mendigitalkan proses di industri perbankan.
BACA JUGA: Perluas Penerima Layanan Perbankan, BTN Gandeng BNN
"Bank yang melakukan transformasi digital umumnya bisa mengharapkan pengurangan biaya dan penyederhanaan proses operasional," ujarnya.
Adanya perkembangan di sisi operasional juga mendorong peningkatkan keterampilan karyawan secara digital untuk mengikuti realitas online yang berubah cepat. Transformasi ini juga membuka peluang kepada siapapun yang ingin bertahan dan mencapai kesuksesan lebih mudah di dunia perbankan.
Sementara itu, Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro menyatakan inovasi difokuskan pada penyiapan teknologi untuk memperkuat perusahaan bertransformasi digital. Harapannya, teknologi bisa diintegrasikan ke dalam proses bisnis, sehingga pengambil keputusan terbantu karena memiliki rekomendasi otomatis berbasis data di seluruh proses.
Tentu saja hal ini sangat penting di industri perbankan Indonesia, termasuk bank KB Bukopin.
"Kami berharap solusi SAP yang telah diterapkan bank KB Bukopin dalam memodernisasi proses bisnis utama mereka untuk mewujudkan bisnis yang kuat dan tangguh,, serta berorientasi pada keberlanjutan,” pungkas Andreas Diantoro. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad