"Pada prinsipnya kita melihat penggabungan itu positif dan bisa menambah kekuatan bagi Telkom
BACA JUGA: Garap PLTA Asahan, PLN Gandeng Jepang
Memang (surat) belum kita balas, tapi secara prinsip sudah okeBACA JUGA: Gaet Pengusaha Tiongkok
Tahapan sekarang ini adalah negosiasi untuk mencari win-win solution," kata Mustafa pada wartawan di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/6).Mustafa pun yakin, tidak akan ada yang dirugikan dengan merger dua provider telekomunikasi yang sudah memiliki basis pelanggan cukup besar ini
"Tidak rugi karena saya yakin Pak Rinaldy (Dirut Telkom) sudah ada hitung-hitungnya untuk lebih yakin lagi merger ini untung atau tidak
BACA JUGA: Bukukan Pertumbuhan 25 Persen
Telkom (Flexi) sudah punya 15 juta pelanggan, Esia (Group Bakrie) sudah punya 10-12 juta pelangganKalau ini dikerjasamakan maka bisa menjadi satu kekuatan yang solid lagi dan lebih mudah mengejar pertumbuhan," jelas Mustafa.Namun demikian, bila akhirnya merger ini terjadi, Mustafa mengingatkan bahwa merger ini harus menghindari praktik-praktik monopoli"Saya tetap berpesan kalaupun ini terjadi merger, harus tetap dalam koridor bisnis yang sehat," tegas Mustafa.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng KS dan Jasa Marga, Garap Proyek Rp 16 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi