JAKARTA — Kekalahan Timnas U-23 dalam laga kandang melawan Turkemnistan dengan skor 3-1 di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu (23/2) memberikan kekecewaan mendalam bagi pecinta sepakbola IndonesiaHarapan untuk bisa tampil pada olimpiade butuh keajaiban menang 3-0 pada laga tandang di Turkemnistan 9 Maret mendatang.
Sebagian masyarakat menilai, kekalahan ini karena tidak disertakannya beberapa pemain potensial ke dalam timnas
BACA JUGA: Riedl: Sepantasnya Kalah!
Misalnya Irfan Bachdim yang bermain cemerlang dan menjadi top skor sementara Liga Primer Indonesia (LPI)Menanggapi kekalahan Yongki Ariwibowo dan kawan-kawan, pengamat sepakbola, Ronny Pangemanan menilai kekalahan itu sebagai bentuk kegagalan Riedl dan PSSI
BACA JUGA: Revolusi PSSI, Bukan Cuma Turunkan Nurdin
“Makanya mulailah untuk pikir-pikir,” kata Ronny di Jakarta, Kamis (24/2).Pengamat yang akrab disapa Ropan ini mengatakan kekalahan Timnas U-23 pembinaan sepakbola di Indonesia masih buruk
BACA JUGA: Inter Ditekuk Bayern 0-1 di San Siro
“Pembinaan sepakbola di Turkmenistan dilakukan dengan benar,” tandasnya.Mengenai penampilan Okto Maniani Cs, ia menilai, Riedl masih perlu kerja keras untuk membenahi tim untuk prospek jangka panjang“Kalau berharap bisa menang dalam laga kandang di Turkmenistan saya rasa sudah tidak mungkin,” katanya.
“Itu saja saja berharap bintang jatuh dari langit meski dalam sepakbola segala sesuatu bisa saja terjadiSaya pesimis dan sangat yakin Turkmenistan akan menang dengan gol lebih banyak di kandang sendiri,” tambahnya.
Selain dibina dengan benar, timnas Turkmenistan punya keunggulan fisik, skil dan kolektivitas“Kalau main di sini saja mereka main menyerang alapagi di kandang sendiriBila timnas main seperti lalu pasti bisa kalah dengan skor lebih telak yakni 5-0,” katanya.(sto/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dominasi Pembalap Honda Berlanjut
Redaktur : Tim Redaksi