Revolusi PSSI, Bukan Cuma Turunkan Nurdin

Nurdin ke AFF, Nirwan Bisa Naik, Rezim pun Berlanjut

Kamis, 24 Februari 2011 – 05:36 WIB
Foto: Dok. JPNN.
JAKARTA - Nurdin Halid boleh saja menampik isu, bahwa dia dan Nirwan D Bakrie adalah "satu paket" dalam bursa pencalonan ketua umum pada Kongres PSSI di Tabanan, Bali, 26 Maret nantiNamun, sejumlah kalangan sepak bola tetap meyakini bahwa kubu incumbent telah membuat banyak manuver, termasuk skenario satu paket itu, untuk melanggengkan rezimnya di PSSI.

Yang terbaru, beredar kabar bahwa Nirwan D Bakrie bakal menjadi ban serep Nurdin Halid sebagai Ketum PSSI

BACA JUGA: Inter Ditekuk Bayern 0-1 di San Siro

Nurdin diduga akan maju sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden Asosiasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF)
Apalagi, saat ini Nurdin sudah masuk sebagai nominasi dan akan bersaing dengan dua kandidat lainnya, yakni Sultan Haji Ahmad Shah (Malaysia) dan Dato' Worawi (Thailand).

Sebagai gantinya, Nirwan yang akan melenggang sebagai Ketum PSSI

BACA JUGA: Dominasi Pembalap Honda Berlanjut

Teriakan serta tuntutan masyarakat agar Nurdin turun malah dianggap akan menguntungkan Nirwan
Pasalnya, adik Ical - sapaan Aburizal Bakrie - itu akan menjadi sosok yang tak tersentuh setelah konsentrasi masyarakat hanya pada Nurdin

BACA JUGA: Kantor PSSI Senayan Akhirnya Disegel Massa

Celah itulah yang akan dimanfaatkan kubu incumbent untuk tetap menguasai PSSI di kepengurusan mendatang.

"Kalau yang maju Nirwan, artinya harapan masyarakat untuk menyaksikan perubahan di PSSI tak kesampaianSama saja tak ada perubahan," terang Bambang Nurdiansyah, mantan pemain Timnas IndonesiaBambang juga mengharapkan agar publik tak hanya fokus menurunkan NurdinMelainkan juga terus menyuarakan terjadinya reformasi kepengurusan di PSSIApalagi jika kabar bahwa Nurdin hanya dijadikan bemper Nirwan ternyata benar adanya.

Menurut mantan pelatih PSIS Semarang tersebut, PSSI membutuhkan figur yang baru untuk me-refresh struktur organisasiDengan begitu, perubahan yang dilakukan tidak hanya setengah-setengah"Perubahan bukan hanya secara prestasiTapi juga secara keseluruhan, termasuk organisasi yang semakin baikItulah yang harus didengar karena merupakan keinginan masyarakat," ucap mantan pelatih Arema Malang tersebut.

Di sisi lain, IANI (Ikatan Atlet Nasional Indonesia) menyatakan dukungannya jika Nurdin tak lagi maju sebagai Ketum PSSIMereka mengharapkan agar Nurdin mendengarkan suara masyarakat pecinta sepak bola"Tanpa menghormati rasa hormat saya, Pak Nurdin barangkali karena sudah cukup lama serta resistensi yang begitu banyak, alangkah baiknya dia kita himbau untuk lebih legowo agar tak jadi ketum lagi," harap Icuk Sugiarto, Ketum IANI.

Sementara itu, kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap bergerak untuk mengegolkan keduanya sebagai kandidat Ketum PSSI"Kalau banding kami ditolak, kami sudah menyiapkan banyak langkah untuk meloloskannya," ucap Harjon Sinaga, kuasa hukum kubu George dan ArifinDikonfirmasi terpisah, PSSI masih saja menanggapi masalah tersebut dengan santai"Kita kan negara hukumSerahkan saja semuanya pada ketentuan yang berlaku," jelas Max Boboy, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI.

Tuntut Revolusi PSSI
Secara terpisah, ribuan suporter sepak bola dari berbagai daerah terus menyerukan revolusi di tubuh PSSIKemarin, mereka kembali menyerbu kantor otoritas sepakbola nasional itu di komplek Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, JakartaMassa yang datang dari beberapa kota itu juga menyegel kantor PSSI.

Langkah tersebut dilakukan karena tuntutan yang mereka serukan agar Nurdin Halid mundur dari kursi Ketum PSSI serta revolusi di jajaran pengurus PSSI tidak digubrisBahkan, sampai kemarin para pengunjuk rasa itu juga belum ditemui oleh perwakilan dari PSSI.

"Kami sudah tiga hari melakukan aksi dan dua hari berada di siniTapi, tidak ada sama sekali pengurus PSSI yang datangJadi, daripada tidak dimanfaatkan, gedung ini kami segel," ujar Prianto Jasmo, ketua tim perumus Aliansi Suporter Indonesia.

Proses penyegelan ini juga dilakukan oleh berbagai kelompok suporter di Indonesia yang sengaja datang ke kantor PSSISelain menggembok pintu masuk kantor PSSI, penyegelan juga diikuti dengan pemasangan spanduk kecil yang berisi tulisan penyegelan dari kelompok suporter.

"Sekarang, gedung ini telah dikuasai oleh kami, suporter sepak bola IndonesiaTidak boleh lagi ditempati oleh mafia bola, judi, dan koruptor," kata PriantoLelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Boromania - sebutan suporter Persibo Bojonego - itu berharap, Nurdin beserta kroninya tahu diri dan tidak lagi berada di PSSIMereka berharap revolusi PSSI bisa secepatnya bisa dilakukan, sehingga persepakbolaan Indonesia tidak semakin terpuruk.

Dia menegaskan bahwa para suporter dari berbagai daerah itu akan secara bergelombang melakukan demonstrasi, sampai Nurdin meletakkan jabatannya sebagai Ketum PSSI"Ini belum akhirTapi ini masih awal kami berjuang untuk memperbaiki sepak bola IndonesiaKami sebagai pecinta sepak bola Indonesia tidak rela kalau dipimpin oleh orang-orang yang tak layak mengurusi sepak bola," tandasnya.

Sementara itu, salah satu koordinator suporter asal Jakarta, Sangab Surbakti, menjelaskan bahwa saat ini suporter sepak bola di Indonesia mulai sadarSebab, suporter yang sebelumnya berseberangan, mulai bersatu untuk kemajuan sepak bola di tanah air.

"Kami tidak ingin terjebak dengan berseteru antara satu pendukung tim dengan pendukung dari daerah lainSekarang kami bersatu agar PSSI direvolusi," tegas lelaki yang berprofesi sebagai pengacara tersebutDia juga menyebut bahwa kerusuhan yang terjadi selama ini bukan karena niat dari suporterMelainkan, karena PSSI telah melakukan manipulasi-manipulasi di sepak bola tanah air sehingga suporter yang terkena imbasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh koordinator suporter asal Jogjakarta, WawanDia menilai bahwa anggapan suporter Indonesia kerap melakukan kerusuhan, itu tidak benar"Jika bukan karena mereka (PSSI) yang menjadi mafia sepak bola Indonesia, suporter tidak akan begituKami semua bersatu untuk menyudahi pekerjaan kotor itu," terangnya.

Dia juga menyesalkan bahwa kecurangan yang dilakukan bukan hanya terjadi di lapanganBahkan, di dalam kehidupan organisasi PSSI sendiri, terjadi banyak kecuranganSeperti dalam proses verifikasi pemilihan calon ketum menjelang Kongres PSSI"Masa, salah satu calon dari TNI, yang menjaga keamanan di negeri ini, tidak diloloskanSedangkan seorang mantan narapidana yang jelas-jelas salah, bisa lolos menjadi KetumKalau tidak curang, apa?" tandasnya.

Selain menyegel kantor PSSI, para suporter tersebut juga bermalam di sana untuk memastikan bahwa kantor tersebut tidak lagi digunakan oleh Nurdin dan kroninyaMereka akan terus melakukan unjuk rasa tersebut sampai tuntutan revolusi PSSI dipenuhi(ru/aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Arifin-George Ajukan Banding


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler