jpnn.com - PONOROGO - Prediksi menyangkut kekeringan yang mengancam sejumlah zona merah di Ponorogo akhirnya terbukti. Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat Selasa (17/9) memasok air bersih ke dua dusun di Desa Duri, Kecamatan Slahung.
Hanya dalam tempo 30 menit, setangki air bersih habis diserbu warga yang mengantre. "Pengedropan air bersih akan dilakukan sepekan sekali," terang Setyo Budiono, kabid Penanggulangan Bencana BPBD Ponorogo, kemarin (17/9).
BACA JUGA: Belanja Pegawai Tembus Rp1,1 Triliun
Dia menyatakan krisis air bersih kini juga mengancam 2.284 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 15 desa di tujuh kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Slahung, Balong, Badegan, Jambon, dan Sawoo.
Warga terpaksa memanfaatkan air kurang layak konsumsi yang diambil dari sungai. Sumur-sumur di rumah warga tidak lagi mengeluarkan air. "Kami khawatir muncul serangan penyakit kalau warga tetap menggunakan air yang tak layak konsumsi," jelas Budi.
BACA JUGA: Jamaah Haji Simpan Rp300 Juta di Magic Jar
Pihaknya mulai melakukan pengedropan air bersih ke sejumlah daerah kekeringan. Warga setempat mengajukan bantuan air yang dialamatkan ke bupati. BPBD sengaja menggandeng PDAM saat mengirim bantuan air bersih itu seperti pengedropan air ke Dusun Banyu Uripan dan Dusun Jenggring di Desa Duri, Kecamatan Slahung, kemarin. (dhy/hw/JPNN)
BACA JUGA: Saat Meletus, Sejumlah Wartawan di Puncak Sinabung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produksi Ikan Asin di Pantura Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi