Kepala Dulusn Lentek I, Amaq Indun menjelaskan dalam dua bulan terakhir ini krisis air mulai dirasakan masyarakat
BACA JUGA: 20 Tertembak, 5 Dilaporkan Tewas
Air sumur mulai kering dan sungai pun tak dapat menyediakan air bersih untuk kebutuhan masyarakat"Sudah dua bulan kering di sini
BACA JUGA: Dermaga Waisai Di-Sweeping
Air sumur kering, warga kesulitan mencari air bersih," kata Amaq Indun.Dikatakannya, warga wajar saja berebut air bersih ini karena dalam dua bulan terakhir, tidak pernah ada droping air besih
BACA JUGA: Pengungsi Butuh MCK dan Air Bersih
Koran ini yang meninjau lokasi sumur, melihat kedalaman air pada sumur tersebut tidak sampai 20 cmSementara di dusun tersebut ada 160 KK yang memanfaatkan air sumur."Kalau mandi jalan kaki warga di sini sekitar 1,5 kmAda sumur di dusun sebelah tapi kering juga," katanya
Sementara ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga mendapatkan suplai dari Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinsosdukcapil) NTB di beberapa titik pemukiman pendudukRencananya, suplai air bersih ini berlangsung selama 10 hari
Proses pembagian air sempat tegangWarga saling berebutTak ayal petugas dari TAGANA kewalahan"Ini untuk air bersih, untuk memasak dan minum," kata Kabid Bina Sosial Dinsosnakertrans Loteng Rusli.
Dari informasi warga, untuk urusan mandi mereka "puasa"Beruntung kalau dapat mandi sekali dalam dua hari.
Disebutkan Rusli, untuk Loteng ada 6 kecamatan yang kekeringan, Praya Timur, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, Janapria, dan Jonggat. Dari keseluruhan lokasi kekeringan, kekeringan terparah terjadi di Desa Montong Sapah dan Pandan Tinggan, Praya Barat Daya
Dua desa yang berbatasan langsung dengan Lobar di bagian ujung Selatan ini cukup sulit ditembus kendaraan besar. Sementara itu untuk Lotim, desa-desa di Jerowaru sudah langganan kekeringanTapi untuk saat ini, dari Dinsosdukcapil NTB konsentrasi droping di Loteng
"Di kecamatan Jerowaru ada armada," kata Chandra. (fat/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Kirim Bantuan Susu Formula
Redaktur : Tim Redaksi