JAKARTA - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melanjutkan penguatanKekhawatiran dampak nuklir Jepang dan kekisruhan politik Libya mulai tereduksi
BACA JUGA: SG Kucurkan Rp 1,96 M untuk Beasiswa Pendidikan
Saham-saham blue chip sudah mulai berbalik arah”Saya rasa indeks kembali menatap jalur positif
BACA JUGA: UNSP Raup Laba Rp 805 Miliar
Belum ada pengaruh signifikan pada gerakan indeks pada perdagangan hari ini,” ungkap Fendi Susiyanto, analis pasar modal ketika dihubungi di Jakarta, Senin (21/3).Fendi menyebutkan, beberapa saham unggulan akan menopang penguatan indeks
BACA JUGA: Telkomsel Raih Rp 550 M dari Digital Music
Sementara untuk sektor perbankan masih akan bergerak konsolidasi”Sementara ini hindari dulu saham Telkom,” sarannyaIndeks, sambung Fendi, akan mencoba bergerak di kisaran support dan resistence 3505-3550Dan, potensi kenaikan menuju 3550 akan menjadi besar manakala indeks hari ini berhasil bertahan di atas 3520”Kemungkinan transaksi asing masih akan berlanjut,” ucapnya
Sementara Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas menyebutkan peluang indeks untuk kembali bertengger di zona hijau masih sangat terbukaHal itu akan didukung oleh kondisi bursa global yang terus membaikSelain itu, secara teknikal indeks masih berada pada posisi yang menguntungkan pelaku pasar”Memang betul, pelaku pasar masih menunggu kelanjutan gejolak Libya dan nuklir JepangTetapi, sentimen positif bagi indeks masih sangat kuat,” tukas Jeff Tan
Indeks hari ini, Jeff Tan memperediksi indeks akan bergerak pada kisaran support 3502 dan resistence 3532Sejumlah saham yang akan mendukung penguatan indeks antara lain PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), Indofood Sukses Makmur (INDF), International Nickle (INCO) dan Semen Cibinong (SMCB)
Menyudahi perdagangan Senin (21/3), indeks menguat 24,776 poin (0,70 persen) ke level 3.518,846Sementara Indeks LQ45 naik 6,991 poin (1,12 persen) ke level 628,203Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) tipis sebesar Rp 92,527 miliar pada seluruh pasar
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 75.318 kali pada volume 3,364 miliar lembar saham senilai Rp 3,3 triliunSebanyak 122 saham naik, 75 saham turun, dan 91 saham stagnan.
Berikut kondisi bursa-bursa regionalIndeks Komposit Shanghai naik tipis 2,93 poin (0,10 persen) ke level 2.909,81Indeks Hang Seng melesat 384,99 poin (1,73 persen) ke level 22.685,22Indeks Straits Times menguat 53,88 poin (1,84 persen) ke level 2.989,66.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.150 ke Rp 55.150, Unilever (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 16.050, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 42.000, dan Adira Finance (ADMF) naik Rp 200 ke Rp 10.800Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 6.200 ke Rp 30.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 350 ke Rp 47.900, Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 200 ke Rp 10.800, dan Harum Energy (HRUM) turun Rp 150 ke Rp 8.900(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Antipati, Tapi Perlu Antisipasi
Redaktur : Tim Redaksi