Kekuatan Ali Kalora Cs Berkurang, Satgas Tinombala Waspadai Bom Lontong

Jumat, 22 Maret 2019 – 17:47 WIB
Brigjen Dedi Prasetyo. Foto: Desyinta Nuraini/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Tinombala yang terdiri dari unsur TNI dan Polri terus mempersempit ruang gerak Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Polri meyakini kekuatan gerombolan bersenjata yang pernah dipimpin Santoso itu terus berkurang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, Ali Kalora membagi MIT menjadi dua kelompok yang masing-masing berkekuatan 6 orang. Kelompok pertama yang dipimpin langsung Ali Kalora berada di sisi kanan Pegunungan Marate.

BACA JUGA: Wiranto Pengin Pelaku Hoaks Dijerat UU Antiterorisme, Begini Respons Polri

Adapun kelompok kedua dipimpin oleh Qatar alias Farel. Kelompok pimpinan Farel itulah yang kerap turun ke desa. Baca juga: Mati Ditembak, Teroris Poso Anak Buah Ali Kalora Jago Pakai M-16

Pada 4 Maret 2019, Satgas Tinombala menewaskan satu anggota MIT dan membekok seorang lainnya. Namun, MIT pada 19 Maret 2019 turun gunung dan mengancam warga untuk memperoleh perbekalan.

BACA JUGA: Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Terpojok, Menyerahlah!

Saat MIT turun gunung itulah terjadi kontak senjata dengan Satgas Tinombala. Ada 3 anggotra MIT yang berhasil dipumpuhkan. "Tinggal tujuh (sisa anggota MIT, red), semoga dalam waktu dekat ini semuanya berhasil diamankan oleh aparat penegak hukum, khususnya oleh Satgas Tinombala," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/3).

Polri juga meyakini kekuatan senjata MIT kian berkurang. “Tinggal satu laras panjng, dua senpi laras pendek," sebut Dedi.

BACA JUGA: Viral Polisi Ajak Warga Teriak Jokowi Yes Yes Yes, Begini Penjelasan Mabes Polri

Namun, kata Dedi, yang dikhawatirkan Satgas Tinombala bukanlah senjata api. Sebab, MIT juga membuat bom lontong yang selalu dibawa ke manapun kelompok teroris itu bergerak.

"Mereka cukup ahli merakit bom lontong," tegas jenderal bintang satu itu. Baca juga: Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Terpojok, Menyerahlah!

Selain itu, kata Dedi, perbekalan Ali Kalora Cs juga menipis. Bahkan, informasi intelijen menyebut MIT terpaksa menyasar desa-desa karena sudah kekurangan logistik.

Dedi menambahkan, kini Satgas Tinombala sudah memetakan lokasi-lokasi yang kemungkinan jadi lokasi persembunyian Ali Kalora Cs. “Titik koordinat tertentu sudah ada tim TNI dan Brimob, sama-sama bergerak mempersempit ruang gerak dan ruang larinya kelompok tersebut," jelas Dedi.

Meski demikian Satgas Tinombala tetap mengimbau Ali Kalora melalui keluarganya agar menyerah dan menjalani proses hukum. "Daripada mereka melakukan perlawanan dan pada akhirnya mereka akan berhadapan dengan Satgas Tinombala yang memiliki kemampuan terlatih," pungkas Dedi.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Brigjen Dedi Prasetyo: Robertus Robet Bakal Dipulangkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler