jpnn.com, JAKARTA - Goenawan Mohamad mengaku lebih sreg melukis dibandingkan menulis. Sastrawan terkemuka di Tanah Air bernama lengkap Goenawan Soesatyo Mohamad itu menggambar sejak kecil.
“Sebenarnya, saya lebih sreg menggambar dibandingkan menulis," ujar Goenawan Mohamad di Jakarta, Kamis (31/5).
BACA JUGA: Kemdikbud Gelar Pameran Khusus Anak-anak Difabel
Goenawan bersama Faber-Castell melakukan pameran tunggal seni lukis "warna" di Plaza Senayan, Jakarta. Pameran tersebut terdiri atas 31 lukisan karya belum dipublikasikan.
Goenawam mengatakan, dalam melukis dirinya tidak membutuhkan waktu lama. Rencananya dalam waktu dekat, ia akan kembali melakukan pameran tunggal dengan menampilkan 200 karya lukis.
BACA JUGA: Membaca Pesan Sejarah dari Karya Triyadi Guntur Wiratmo
"Saya menggambar sejak kecil, tetapi apa saya sudah jadi perupa? Belum. Itu juga yang menjadi pertanyaan saya," katanya.
Goenawan mengaku lebih senang menggambar dengan menggunakan pensil warna Faber Castell karena bisa menggabungkan pensil dan cat air. Sebagian besar lukisan yang ditampilkan mengenai atau salah satu jenis wayang khas Tionghoa.
BACA JUGA: Anies Dilaporkan ke KPK, GM: Tak Adil Bagi Dia
Disinggung mengenai tema pamerannya, dia menjelaskan bahwa warna mempunyai petualangannya sendiri. Tidak hanya sekadar mengulang apa yang tampak oleh seorang perupa.
"Dalam karya cat air, sering warna mengikuti alur dan percampurannya sendiri, seakan-akan hidup, bergerak dari tangan perupa, dalam kebasahan ke atas kertas," ujarnya.
Direktur Faber Castell Internasional Indonesia, Yandramin Halim, mengatakan pihaknya memperkenalkan manfaat menggambar bagi anak-anak karena baik untuk meluapkan emosi dan perasaan, memupuk kreativitas, latihan konsentrasi hingga kegiatan relaksasi."Kami juga melakukan berbabagi pelatihan seni lukis dan warna untuk berbagai kalangan usia," terangnya.
Ia mengatakan aktifnya seorang Goenawan Mohamad melukis merupakan tambahan bagi kekuatan bagi dunia lukis Tanah Air. "Ketenaran pemikiran beliau yang tertuang dalam bahasa tulisan merupakan daya tarik tersendiri dalam mengapresiasi karya seni lukis yang beliau tekuni," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, Republik Pertama di Indonesia (2)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad