Membaca Pesan Sejarah dari Karya Triyadi Guntur Wiratmo

Selasa, 11 April 2017 – 11:55 WIB
Triyadi Guntur Wiratmo (bertopi) bersama politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait di sela-sela pembukaan pameran bertajuk Between The Lines di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin (10/4) malam. Foto: YSA/RMOL

jpnn.com - Seniman asal kudus Triyadi Guntur Wiratmo memamerkan karya-karyanya di Galeri Nasional, Jakarta Pusat. Peraih gelar master desain komunikasi visual dari Intitut Teknologi Bandung itu memajang 15 karyanya dalam pameran seni kontemporer bertitel Between The Lines yang dibuka pada Senin (10/4) dan akan berlangsung selama 13 hari.

Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus ‘Andre’ Sukmana mengatakan, Triyadi menampilkan karya yang sarat dengan latar belakang sejarah. Menurutnya, latar belakang sejarah akan membantu masyarakat dalam memahami sejarah dari berbagai aspek melalui lukisan.

BACA JUGA: Kang Emil: TMP Digandrungi Anak Muda Karena...

“Pameran lukisan ini akan membawa masyarakat untuk bisa memahami sejarah dari berbagai aspek termasuk kacamata seni yang bisa memaknai sejarah dari sudut pandang  berbeda melalui lukisan,” ujarnya dalam pameran yang dibuka oleh politikus muda PDIP Maruarar Sirait itu.

Menurutnya, Galeri Nasional memberikan wadah dan kesempatan kepada perupa-perupa muda yang memiliki potensi untuk dapat  menghadirkan karya-karya terbaiknya yang bisa diapresiasi oleh masyarakat.  “Ini merupakan upaya kita untuk meningkatkan apresiasi masyarakat di bidang seni sebagai bagian penguatan karakter bangsa,” katanya. 

BACA JUGA: Generasi Muda Penting Pahami dan Amalkan Pancasila

Sedangkan Triyadi mengatakan bahwa sejarah sangat penting. Menurutnya, dengan belajar mempelajari sejarah makan akan bisa mengambil hikmah.

"Kita akan memperbaiki kehidupan dengan sejarah. Dan kita pun akan memiliki visi ke depan,” katanya.

BACA JUGA: TMP Gelar Kirab Budaya, Bang Ara Suarakan Pancasila

Seniman kelahiran 1974 itu menambahkan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, sejarah menjadi masalah. Pasalnya, selama ini masyarakat dikondisikan untuk memahami sejarah berdasarkan selera penguasa.

"Selama ini diajarkan sejarah hanya satu yang benar dan yang lain salah. Setelah saya dewasa dan tahu banyak pandangan sejarah dari para sejarawan  ini sangat berbeda dan kontradiktif,” jelasnya. 

Pada kesempatan sama, Maruarar mengapresiasi karya-karya Triyadi yang sarat dengan pesan sejarah. Ketua umum Taruna Merah Putih itu pun mengharapkan karya-karya Triyadi memuat sejarah yang benar.

"Karya lukisan ini berdasarkan riset dan data. Semoga lukisan ini dapat menyampaikan sejarah dengan benar," harapnya. 

Ara -panggilan Maruarar- mengajak semua pihak termasuk pemerintah untuk mendukung perupa-perupa muda bertalenta. Dengan demikian, katanya, karya-karya anak bangsa bisa terus mengalir dan memperkaya khazanah seni tanah air.

"Mari kita bergotong royong. Terima kasih kepada Galeri Nasional Indonesia  yang telah memberikan tempat kepada seniman muda kita ini,” ujarnya berpesan.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ara Ajak Anak Muda Gelorakan Semangat Pancasila


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler