Kelakuan Donald Trump Bikin Ibu Negara Geram

Minggu, 16 Oktober 2016 – 07:09 WIB
Michelle Obama. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sibuk menangkis tuduhan demi tuduhan pelecehan seksual yang mampir kepadanya. 

Pada Kamis (13/10), Ibu Negara Michelle Obama menyatakan geram terhadap Trump.

BACA JUGA: Mengharukan, Kembar Dempet Kepala Berhasil Dipisah

’’Sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk bangkit berdiri dan menegaskan bahwa semua sudah cukup. Ini harus dihentikan,’’ kata Michelle tentang Trump di hadapan massa Partai Demokrat di Negara Bagian New Hampshire.

Perempuan 52 tahun itu sudah mendengar langsung rekaman perbincangan tidak senonoh Trump dan Billy Bush tentang perempuan. Percakapan tersebut membuatnya sangat geram. 

BACA JUGA: Hiburan Dikurangi, Alkohol Dibatasi, Thailand Siap Berkabung

’’Saya tidak percaya, seorang capres AS membual tentang pelecehan seksual terhadap perempuan dengan kata-kata vulgar seperti itu,’’ ungkap ibu dua putri tersebut.

Dalam percakapan yang direkam pada 2005 itu, Trump berbicara tentang hasrat seksualnya terhadap perempuan cantik. 

BACA JUGA: Jangankan Jokowi, Obama pun Ikut Kagum

Bahkan, dia tidak tahan untuk tidak mencium para perempuan yang menarik perhatiannya.

Rekaman tersebut lantas membuat sedikitnya enam perempuan teringat oleh perbuatan kotor Trump pada masa lalu. 

Mereka lantas muncul di sejumlah media dan menceritakan kembali pelecehan yang mereka alami. Salah satunya adalah Natasha Stoynoff, jurnalis majalah People. 

Konon, taipan 70 tahun itu mendorong Stoynoff dengan kasar ke tembok dan langsung mendaratkan ciuman di bibirnya. Tentu saja, Trump membantahnya.

’’Tidak ada seorang perempuan pun yang layak diperlakukan seperti ini. Tidak ada yang layak dilecehkan,’’ tegas Michelle. 

Dia lantas menyebut perilaku Trump itu tidak normal. Dia juga tidak bisa menoleransi berbagai bentuk pelecehan dari suami Melania Knauss tersebut. 

Karena itu, dia mengimbau para pemilih mengakhiri ketidaksopanan Trump dengan tidak memberikan suara untuknya.

Di tempat terpisah, Trump membela diri. Dia menegaskan bahwa kisah Stoynoff dan sedikitnya lima perempuan yang lain itu bohong belaka. 

Dia juga menuduh Clinton sengaja berkonspirasi dengan para korban palsu tersebut dan media untuk menjatuhkan reputasi baiknya.

’’Seluruh tudingan terhadap saya yang berkaitan dengan perilaku saya terhadap perempuan itu tidak benar,’’ kata Trump dari West Palm Beach. 

Kini dia dan tim pengacaranya menyiapkan gugatan terhadap The New York Times yang kali pertama memublikasikan kisah dua korban. 

Bersamaan dengan itu, polling terbaru menunjukkan dukungan Trump anjlok ke angka 38 persen. (AFP/Reuters/CNN/hep/c14/sof)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Raja Bhumibol di Mata Pak Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler