Kelancaran Pelayanan Terhadap Penyintas Kanker di Masa Pandemi Harus Terus Diupayakan

Kamis, 04 Februari 2021 – 19:16 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan optimalisasi pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan melawan kanker harus tetap berjalan lewat skema pelayanan dan pembiayaan yang mudah diakses, agar hak penyintas kanker memperoleh pengobatan tidak terganggu di masa pandemi Covid-19.

"Wabah Covid-19 ini mengkhawatirkan bagi para penyintas kanker. Ruang gerak penyintas makin sempit, selain ancaman kanker juga menghadapi ancaman penularan virus dan ada beban dari sisi ekonomi untuk membiayai pengobatan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/2), dalam rangka memperingati Hari Kanker se-Dunia, yang tahun ini mengambil tema “I Am And I Will”.

BACA JUGA: Respons Mbak Rerie Soal Karantina Terbatas di Zona Merah Covid-19

Lestari yang juga penyintas kanker payudara itu menegaskan penyintas kanker rentan terhadap penularan Covid-19.

Karena itu, Lestari menyarankan para penyintas selain berharap kelancaran dalam mendapat layanan kesehatan, juga memiliki kesadaran untuk tetap menjaga imunitas dengan makan makanan bergizi, berolahraga dan beristirahat secara teratur, mengonsumsi multivitamin.

BACA JUGA: Waduh, Ini 3 Makanan Pemicu Kanker Payudara

Sosok yang karib disapa Rerie ini menegaskan di masa pandemi Covid-19 para penyintas kanker harus disiplin menaati protokol kesehatan; menghindari bepergian ke luar daerah, melakukan konsultasi dengan komunitas kanker yang ada dan jika harus menemui dokter perlu didampingi anggota keluarga.

Data RS Dharmais menyatakan Desember 2020 tingkat kunjungan penderita kanker ke rumah sakit menurun sebesar 37% persen karena khawatir terpapar Covid-19. Apalagi, ungkap Rerie, laporan World Health Organization (WHO) dalam World Cancer Report 2020 menyebutkan satu dari enam orang meninggal dunia akibat kanker setiap tahun.

BACA JUGA: Helmy Yahya, Penyintas Covid-19 Berbagi Cerita Perjuangannya Sampai Sembuh

Penelitian yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer pada 2020 menyebutkan Indonesia menempati urutan kedelapan negara dengan jumlah penderita kanker terbanyak di Asia Tenggara, dan berada di ranking 23 di Asia.

Dari setiap 100.000 penduduk Indonesia, sebanyak 136,2 orang adalah penderita kanker.

Rerie menegaskan kesadaran melakukan deteksi dini kanker dapat menekan jumlah penderita dan angka kematian akibat penyakit tersebut.

Sehingga, ujar dia, memasyarakatkan upaya deteksi dini kanker tersebut secara tidak langsung juga bisa mengurangi beban negara dalam membiayai pengobatan kanker bagi warganya.

Terpenting, tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, bagi penyintas kanker saat ini adalah komitmen dan keteguhan hati.

Komitmen untuk terus melakukan tahapan konsultasi dan pengobatan sesuai anjuran dokter dan komitmen menaati protokol kesehatan. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler