Kelas 2 MI Dipaksa Nonton Video Porno

Minggu, 26 Juni 2011 – 04:24 WIB

BATAM - Kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur kembali terjadiIronisnya, kasus asusila itu dilakukan di sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan.

Kasus yang dialami Melati (nama samaran) ini sungguh miris

BACA JUGA: Satpam Sekolah Simpan Ganja

Bocah kelas dua salah satu MI sebelum dicabuli, dipaksa menonton video porno di ponsel pelaku
Pelaku adalah pria beristri yang juga sekuriti di sekolah yang terletak di Bengkong itu.

Peristiwa ini dialami Melati sekitar pukul 12.00 WIB Kamis (23/6) lalu

BACA JUGA: Dua Pengedar Sabu Diciduk Polisi

Menurut Melati seperti pengakuan SH, ibunya di Mapolresta Barelang kemarin (25/6), dirinya dicabuli di ruang kelas oleh sang sekuriti berinisial AD,40an.

Ceriteranya kata ibu korban, usai pulang sekolah, Melati ikut dengannya ke sekolah dimana SH mengabdi
Sekolah Melati masih satu kompleks dengan sekolah ibunya.

Karena sibuk mempersiapkan nilai-nilai rapor siswanya, SH membiarkan Melati bermain di halaman sekolah

BACA JUGA: Siswi SMU Ditiduri Karyawan BUMN

Tapi tiba-tiba, bocah 8 tahun itu dipanggil AD.

AD lalu merogoh koceknya dan memberikan uang Rp10 ribu kepada korban untuk jajan di depan sekolahBocah polos itu hanya menuruti.

Tak lama kemudian Melati kembaliAD lalu mendekatinya dan meminta uang kembalian dari Rp10 ribu yang diberikannya.

Tidak diketahui pasti apakah korban sempat memberikan sisa uang belanjaanTapi, pelaku kemudian membawa korban ke lantai dua sekolah tersebutIa lalu disuruh menonton film porno yang ada di ponsel pelaku.

Diduga akibat tak kuasa menahan hasrat birahinya, AD mulai meraba dan mencium bocah bau kencur ituDia bahkan melucuti celananya dan menyuruh korban memegangnya.

Usai beraksi, Melati disuruh pelaku turun dari ruang kelas yang biasa dipakai murid kelas 2 ituSH ibunya sebenarnya telah gusar mencari keberadaan anaknya itu di halaman sekolah tapi tak kunjung jumpa.

Ia lalu berniat naik ke lantai 2 dan berpapasan denga korban yang hendak turunSaat ditanya, Melati akhirnya buka mulut kalau ia diperlakukan tak senonoh oleh sekuriti.

Dikonfirmasi, sekolah dimana pencabulan itu dilakukan tidak menapikan adanya dugaan kasus tersebutSJ, guru BK menuturkan pihaknya telah mendengar kasus yang didera anak dari rekan guru mereka"Tapi belum terbukti benar tidaknyaKami sudah tanya ke pelaku tapi disangkalnya," ujar SJ kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin (25/6).

Ia juga membenarkan AD adalah sekuriti di sekolah itu dan sudah 6 bulan bertugasTerkait keberadaan AD, SJ mengaku sejak kasus itu mencuat, sang sekuriti jarang terlihat di sekolah.

Terpisah, polisi mengaku belum menerima perkara dugaan cabul terhadap anak dibawah umur ituKasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Aries Andhi maupun Kanit PPA Iptu Yulianti Asril mengaku belum tahu kasus tersebut.(Spt/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tukang Ojek Tewas Dibunuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler