'Lockdown fatigue' atau kelelahan akibat 'lockdown', disertai dengan pelanggaran aturan menyebabkan varian Delta di negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne lebih cepat menyebar dibandingkan di New South Wales, yang beribu kota Sydney.
Pakar epidemiologi, profesor Tony Blakely mencoba memetakan angka penularan harian di kedua negara bagian.
BACA JUGA: Mengenal Varian Mu, Apakah Bisa Masuk ke Indonesia?
Ia menemukan jumlah kasus di Victoria meningkat rata-rata 12 persen setiap hari, sementara New South Wales hanya mencatat peningkatan lima persen pada tahap wabah yang serupa.
"Angka itu cukup tinggi," kata Profesor Blakely kepada ABC Radio Melbourne.
BACA JUGA: Selandia Baru Mengaku Berhasil Kalahkan Varian Delta, tetapi Auckland Masih Terkunci
"Warga Victoria sudah terlalu terlalu lelah untuk menaati aturan lockdown seperti dulu," katanya.
"Tapi lockdown ketat memang memperlambat penyebaran, meski sulit dilakukan."
BACA JUGA: Luhut Binsar Sebut Soal Operasi Militer
Profesor Tony dan rekannya di laboratorium Penelitian Kesehatan Transportasi dan Desain Perkotaan dari University of Melbourne telah menggunakan data ponsel untuk memantau berapa banyak orang yang bergerak di sekitar kota selama 'lockdown'.
Salah satu rekan peneliti senior Jason Thompson mengatakan mobilitas warga kali ini meningkat sekitar 10 hingga 15 persen dibandingkan ketika puncak 'lockdown' tahap empat Melbourne Agustus tahun lalu.
"Virus ini menular pada orang-orang yang lebih banyak keluar rumah dan lebih sering berinteraksi," kata Dr Jason.
Dia mengatakan beberapa catatan pergerakan ini ditemukan pada pekerja esensial yang tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dari rumah.
"Ini adalah virus yang menyerang anggota komunitas paling rentan," katanya.
Senin lalu, Bendahara Victoria Tim Pallas mengatakan industri konstruksi adalah "vektor" yang menyebarkan virus ke wilayah geografis terluas.
Menurutnya, rata-rata pekerja konstruksi yang terjangkit COVID tinggal sekitar 20 kilometer dari lokasi penularan.
Sedangkan, orang yang positif COVID dan mengunjungi tempat seperti supermarket, memiliki jarak rata-rata empat kilometer dari lokasi penularan ke rumahnya.
Epidemiolog dari Deakin University, Catherine Bennett, mencatat tingkat reproduksi COVID di Victoria yang tinggi juga menyebabkan tingkat penularannya jadi lebih cepat.
Dia mengatakan tingkat reproduksi COVID di Victoria berada di angka 1,5, sementara NSW bertahan di 1,3.
Menurutnya, penularan di Melbourne menyebar lebih luas secara geografis dibandingkan dengan wabah yang lebih lokal di pinggiran barat dan barat daya Sydney.
"Dan ini yang bikin frustasi, karena ketika kita sudah berhasil menarik ke angka satu, waktu ada peningkatan lagi, terjadilah penularan baru," kata Profesor Catherine.
"Ini mengkhawatirkan karena semakin tinggi angka penularan, peningkatan 50 persen dalam waktu empat hari menjadi tantangan yang lebih sulit untuk ditangani departemen kesehatan.
"Yang paling penting, ini juga berarti lebih banyak pasien harus dirawat inap." Alasan ketidakpatuhan perlu lebih didalami
Epidemiolog dari University of New South Wales, Mary-Louise McLaws tidak percaya situasi Victoria akan bertambah parah.
Berdasarkan analisis perbandingannya, dia mengatakan New South Wales pada tahap 'lockdown' memiliki 753 kasus, dibandingkan dengan Victoria dengan 473 kasus.
Tapi dia yakin Victoria akan mencapai angka yang sama dengan NSW.
"Seharusnya ada informasi yang jauh lebih baik di NSW dan tentu saja di Victoria, apakah penularan ini karena pekerja esensial tidak dites dengan rapid antigen pada pagi hari sebelum mereka pergi … atau karena orang-orang kelua, tidak mematuhi aturan, dan pergi ke rumah orang lain?" katanya.
"Apakah mereka semua stres secara finansial dan harus makan di tempat temannya karena tidak mampu memberi makan sendiri? Apakah mereka pergi ke luar area yang ditentukan untuk pergi dan mencari makanan murah?"
"Mempertanyakan hal ini akan menjadi cara yang lebih baik untuk mencoba mempelajari mengapa orang tidak mematuhi aturan."
Profesor Tony mengatakan 'lockdown' tidak sepatutnya dilonggarkan sampai angka reproduksi turun.
"Orang-orang secara terang-terangan melanggar aturan dan mereka harus 'ditarik'," katanya.
"Setelahnya barulah kita bisa mendorong vaksinasi dan membagikan masker berkualitas baik dan lain sebagainya, ke area dengan tingkat penularan tertinggi saat ini."
"Mendorong vaksinasi di daerah pinggiran kota yang berisiko tinggi saat ini mengurangi penularan di sana [dan] memperkecil dampaknya ke kita semua."
Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lestari Moerdijat Dorong Peningkatan Peran Puskesmas untuk Pengendalian Covid-19