jpnn.com - MANADO – Pengamat politik Sulawesi Utara (Sulut) Taufik Tumbelaka menyoroti minimnya kompetisi di internal Partai Golkar dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar (PG) Sulut. Ia menilai Musda kali ini tak segreget, Musda sebelumnya.
Ia mengatakan, Golkar selama ini, hampir semua kepala-kepala daerahnya terganti dengan kader PDIP. “Ini tentu butuh kompetisi untuk melahirkan pemimpin baru yang lebih qualified dan tipikal petarung,” ujar Tumbelaka seperti dilansir Radar Manado (Grup JPNN), Rabu (24/2).
BACA JUGA: Tetap Lantik Wabup Konsel, Mendagri Tak Hormati Proses Hukum
Musda Partai Golkar Sulut yang berlangsung sejak Senin (21/2), di Hotel Grand Kawanua, Manado tak segreget, musda sebelumnya. Musda kali ini, tampak normal dan jauh dari kesan kompetisi internal Golkar.
Padahal, momentum Musda PG Sulut ini menjadi kesempatan kader partai berlambang beringin ramai-ramai berkompetisi. Nama Stefanus Vreeke Runtu (SVR) praktis tak diusik tokoh-tokoh Golkar seperti Elly Engelbert Lasut (E2L), Jimmy Rimba Rogi (Imba), Tetty Paruntu, Djelantik Mokodompit, Winsulangi Salindeho, Meiva Salindeho, Viktor Mailangkay dan Rene Manembu.
BACA JUGA: Mendagri Hanya Terbitkan SK Bupati Simalungun
“Kelihatan lesu dan tidak kompetitif. Adem ayem dan mati angin,” ungkap sejumlah kader Golkar, kemarin.(radar manado/jpnn)
BACA JUGA: Mendagri Ingatkan Kada Jangan Sembarangan Mutasi Jabatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilantik Mendagri, Surunuddin-Arsalim Resmi Pimpin Konsel
Redaktur : Tim Redaksi