Kelola Somerset, Maju Makmur Gandeng The Ascott Limited

Kamis, 01 Maret 2018 – 07:22 WIB
Kenneth Rogers - Francis Dina Kartantya - Djeffry Sutanto (dari kiri ke kanan) saat menandatangani kerja sama pengelolaan residence terbaru Somerset Asia Afrika Bandung. Foto IST

jpnn.com, BANDUNG - Pengembang properti Maju Makmur menandatangani perjanjian kerja sama dengan The Ascott Limited, perusahaan properti living area asal Singapura.

Keduanya sepakat akan bersama-sama mengelola serviced residence terbaru Somerset Asia Afrika Bandung selama 10 tahun. Pihak Maju Makmur diwakili oleh Direktur Utama Francis Dina Kartantya, dan pihak The Ascott Limited diwakili oleh Regional GM Indonesia dan Australia sekaligus VP Global Operation, Kenneth Rogers.

BACA JUGA: BTN Optimistis Prospek Properti pada 2018

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh komisaris Maju Makmur, Steve Kartantya, dan Direktur Marketing Djeffry Sutanto.

Somerset Asia Afrika Bandung merupakan tempat tinggal yang sudah dilakukan furnish dengan 136 unit hunian dalam 12 lantai yang terdiri dari 76 unit tipe studio, 17 unit tipe satu kamar, 34 unit tipe dua kamar, dan 9 unit tipe tiga kamar.

BACA JUGA: WNA Masih Sedikit yang Berinvestasi di Bidang Property

Properti ini dikembangkan oleh PT Maju Makmur Usaha Bersama sebagai bagian dari Greko Creative Hub, kawasan mixed-use yang terletak di dekat wilayah simpang lima, menghadap ke Jalan Ahmad Yani dan Asia Afrika Bandung.

"Saat ini, Somerset Asia Afrika Bandung sudah memasuki proses furnishing tahap akhir dan siap dijual pada kuartal pertama 2018. Di bawahnya terdapat sebuah creative hub, pusat ritel kreatif dan komersil yang terdiri dari co-working space, marketplace, dan event space," ujar Kenneth.

BACA JUGA: Fokus Infrastruktur, Penjualan Proyek JRP Naik Tiga Kali Lipat

Dia juga menjelaskan Somerset Asia Afrika Bandung ini merupakan properti yang ketiga semenjak 2016 di Indonesia, dan yang pertama di Bandung.

"Kami sangat optimistis dengan prospek bisnis di Indonesia yang kian melihat peningkatan wisatawan domestik dan internasional," jelasnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Desember 2017, Jabar mencatat kenaikan Tingkat Penghunian Kamar atau TPK hotel sebesar 57 persen dibandingkan 2016. Kenaikan drastis ini memposisikan Bandung yang merupakan Ibu Kota Provinsi sebagai salah satu lokasi dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan terbesar di Indonesia tahun lalu.

Peningkatan ini salah satunya didukung oleh perkembangan infrastruktur dalam bidang transportasi yang semakin pesat.

“Pembangunan kereta cepat Metro Kapsul Bandung, Double-Dekker Tol Cikampek, Beroperasinya Bandara Internasional Kertajati merupakan contoh-contoh pembangunan yang sangat berpotensi membawa kunjungan bisnis dan wisata yang lebih banyak ke Bandung," imbuh Djeffry.

Somerset Asia Afrika Bandung dibangun atas permintaan dan ketertarikan para wisatawan bisnis yang semakin meningkat di Bandung. Somerset Asia Afrika Bandung juga menawarkan pengalaman tinggal yang setara dengan hotel bintang 4.

“Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, kami bisa turut membantu berkontribusi dalam kemajuan wisata dan bisnis Bandung," harap dia.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Properti Diyakini Tumbuh di Kuartal Ketiga


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler