Kelompok Cipayung Kompak Berunjuk Rasa, Nih Tuntutannya

Jumat, 08 April 2022 – 23:50 WIB
Sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus berunjuk rasa di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (8/4). Foto: Dok. Kelompok Cipayung

jpnn.com, JAKARTA - Sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus berunjuk rasa di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (8/4).

Salah satu tuntutan Kelompok Cipayung adalah menolak kenaikan harga pangan, BBM, LPG dan PPn.

BACA JUGA: Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM hingga LPG

Pasalnya, kenaikan tersebut menyengsarakan rakyat dan tidak memenuhi rasa keadilan di tengah pendapatan rakyat belum pulih akibat pandemi Covid-19.

Kelompok Cipayung juga mendorong pemerintah segera mempercepat swasembada pangan serta dan kedaulatan energi nasional.

BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet Dorong Kelompok Cipayung Plus untuk Berwirausaha

Kemudian, mendorong Presiden Joko Widodo segera mengevaluasi Kabinet yang berhubungan dengan kenaikan harga pangan, LPJ, BBM dan PPn.

Untuk diketahui, Kelompok Cipayung terdiri dari organisasi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

BACA JUGA: Komunitas Nelayan Gorontalo: Minyak Goreng Mahal, BBM Langka, Elite Politik ke Mana Ya?

Selain itu, ejumlah organisasi yang juga bergabung dalam Kelompok Cipayung ini adalah PP KMHDI, DPP IMM, PP HIKMAHBUDHI, LMND, PB PII, HIMA PERSIS, dan PP KAMMI.

Pada unjuk rasa ini, perwakilan organisasi melakukan orasi secara bergantian di atas pick up (bak terbuka).

Mereka meneriakkan penolakan terhadap kenaikan harga BBM yang dirasa memberatkan dan menyengsarakan rakyat.

Para mahasiswa juga membentangkan poster dan spanduk yang berisi, antara lain "Cipayung Plus Menolak Kenaikan Harga BBM & LPG", "Cipayung Plus Menolak Kenaikan Harga Bahan Pokok", dan "Cipayung Plus Menolak Kenaikan PPN".

Perwakilan DPP KAMMI Zaki Ahmad Rifai menyatakan aksi demonstrasi yang dijalankan tak akan berhenti sampai di sini.

Pihaknya ingin pemerintah mendengar aspirasi mahasiswa yang juga suara rakyat terkait naiknya bahan pokok dan BBM serta sejumlah kebutuhan lain.

"Kami tak akan berhenti sampai di sini. Kami akan kritisi kebijakan pemerintah selagi tidak prorakyat. Pasca-lebaran, kami akan bergerak lagi," tegas Zaki Ahmad Rifai.

Zaki menyampaikan, kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM Pertamax dan LPG yang semula berkisar dari Rp 9.000,00 – 9.400,00 menjadi Rp 12.500,00 - 13.000,00 yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022.

Sementara LPG non subsidi mengalami kenaikan sejak Desember 2021 dan Awal februari 2022 dengan harga jual sekarang sebesar Rp. 15.500 dari harga semula Rp.13.500.

“Rakyat sedang susah, jadi kebijakan ini harus ditolak bersama," ungkapnya

Selain itu, pemerintah juga menaikan PPn yang awalnya 10 persen menjadi 11 persen. Kenaikan PPN ini, lanjut dia, juga akan berdampak signifikan dirasakan oleh masyarakat sebagai konsumen atas barang yang dikonsumsi. 

Salah satu karakteristik PPn adalah pajak yang bersifat tidak langsung dikenakan kepada masyarakat tetapi kepada barang atau jasa yang dikonsumsi.

Artinya kenaikan PPn ini menjadi tanggung jawab konsumen bukan pedagang atau produsen yang disebabkan oleh sifat pengenaan pajaknya atas objek barang yang dibeli bukan subyek.

Kelompok Cipayung Plus, kata Zaki, juga sedang melakukan konsolidasi secara internal terkait rencana aksi unjuk rasa pada 11 April 2022 yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia. Unjuk rasa tersebut, isu yang diangkat juga sama, yaitu menolak kebijakan pemerintah yang dirasa memberatkan rakyat.

"Kami akan konsolidasi dulu. Kalau yang diperjuangkan adalah rakyat, akan kami jalankan," tandas Zaki.

Aksi demonstrasi berjalan damai dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. Mereka bertahan hingga magrib dan dilanjutkan berbuka bersama di lokasi.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler