Kelompok Ini Dinilai Cikal Bakal Lahirnya Gerakan Radikal

Kamis, 22 Februari 2018 – 23:45 WIB
Irjen Pol Petrus R Golose. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Deputi Bidang Kerja sama Internasional, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Petrus R Golose mengakui, cikal bakal lahirnya gerakan radikal di Indonesia berawal dari munculnya Gerakan Negara Islam Indonesia (NII) atau kelompok Darul Islam, beberapa waktu lalu.

"Metamorfosis dari jaringan teroris Indonesia berawal dari kelompok Darul Islam atau Negara Islam Indonesia," ujar Petrus pada seminar 'Cara Terbaik Menangani Terorisme' yang diprakarsai Mahasiswa Program Doktoral STIK/PTIK di Jakarta, Kamis (22/2).

BACA JUGA: Ninja Taliban Bantai 16 Prajurit Afghanistan

Menurut Kapolda Bali ini, setelah Darul Islam terpecah, sejumlah petinggi yang ada mendirikan kelompok Jamaah Islamiyah pada 1 Januari 1993.

Kelompok ini berkembang dan berganti sebutan menjadi kelompok Majelis Mujahidin Indonesia pada 5 Agustus 2000.

BACA JUGA: Kepala Daerah Diajak Tanggulangi Terorisme

"Pada September 2008, kelompok Majelis Mujahidin Indonesia atau MMI berkembang dan dikenal dengan sebutan kelompok Jemaah Ansharut Tauhid," ucapnya.

Menurut Petrus, kelompok-kelompok ini banyak yang menggunakan internet dalam melancarkan aksinya.

BACA JUGA: Menkopolhukam Khawatir Myanmar Jadi Markas Baru ISIS

"Propaganda teroris pakai internet dengan menggunakan media sosial sebagai media propaganda. Sebelum adanya internet, teroris pake pamflet sama poster untuk melakukan propaganda di media sosial," pungkas Petrus.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPT Segera Gelar Rekonsiliasi Teroris dan Korban Teror


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
terorisme  

Terpopuler