jpnn.com, JAKARTA - Polri berhasil mengungkap satu per satu rencana kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Setelah diketahui sedang menghimpun kekuatan ekonomi dengan memiliki perkebunan sawit untuk biayai aksi teror, JI diduga merencanakan untuk memiliki wilayah kekuasaan.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, memang fakta lainnya ditemukan upaya membuat wilayah atau memiliki kekuasaan territorial. Hal semacam itu biasa disebut teroris tamkin. Teroris tamkin seperti kelompok Abu Sayyaf dan ISIS. ”Wilayah yang jadi target di Pulau Jawa,” urainya.
BACA JUGA: Jadi Musuh James Bond, Rami Malek Ogah Bawa-Bawa Agama dan Bahasa Arab
Untuk mencapai target itu, ada beberapa langkah yang dilakukan JI. Salah satunya, mendekati tokoh masyarakat. Tujuannya, agar mereka mau untuk masuk dalam kelompok JI. ”Ada beberapa tokoh masyarakat yang telah didekati,” paparnya.
Tak hanya itu, kelompok JI ini juga menyiapkan pasukan siber untuk mengelola isu. Baik di media sosial dan juga media massa yang rencananya mereka dirikan. Artinya, memang kelompok ini telah reinkarnasi menjadi organisasi yang sangat terorganisi. ”Bahkan, mereka menyiapkan management chaos,” paparnya.
BACA JUGA: Kelompok Teroris Tua Memperkukuh Posisinya, Dipimpin Eks Kepala Intelijen JI
BACA JUGA: 80%, Istana Negara dan Gedung DPR RI di Gunung Mas
Management chaos itu berencana melakukan serangan secara silent dengan tujuan membuat kekacauan. Serta, memperbesar polarisasi yang ada di masyarakat. ”Ini telah kami deteksi,” papar jenderal berbintang satu tersebut.
BACA JUGA: Aparat Harus Tindaklanjuti Informasi 30 Teroris Masuk Jakarta
Apakah ada wilayah di luar Jawa yang ingin dikuasai? Dia menuturkan, saat ini mereka fokus di Jawa, untuk di Sumatera dan Kalimantan diduga akan menjadi basis perekonomian kelompok tersebut. ”Kebun sawit itu dan lainnya,” terangnya.
Densus 88 Anti Teror juga terus mendeteksi anggota JI. Yang paling baru ditangkap dua orang terduga anggota JI di Magetan, Jawa Timur. Tersangka merupakan deputi dan bendahara dari JI. ”Masih diperdalam terus bagaimana perkembangan kelompok ini,” tuturnya.
Menurutnya, telah diketahui setidaknya ada 12 orang yang telah dikirim untuk mengikuti perang ke Suriah oleh kelompok JI. Sebagian telah masuk ke Suriah dan ada sebagian yang terkena deportasi saat transit di Turki. ”Tapi, ada juga yang dua kali mencoba masuk Suriah, bolak-balik,” urainya.
BACA JUGA: Helmi Langsung Punya Ide Ganti Pakaian Tetapi Ketahuan, Hahaha
Sebelumnya, Amir JI berinisial PW ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror. Ternyata, kelompok JI belum mati, hanya melakukan metamorfosa untuk mengembangkan organisasinya. Salah satu yang dilakukan dengan memperkuat perekonomian kelompok melalui kebun sawit. (idr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Sidang Putusan MK, Din Syamsuddin Minta Moeldoko Beri Penjelasan
Redaktur & Reporter : Soetomo