Kelompok Startup Ini Paling Rentan Tumbang 

Rabu, 30 Agustus 2023 – 10:20 WIB
Pascapandemi banyak startup yang tumbang. Ini dikupas tuntas Startup Studio Indonesia (SSI). Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 melahirkan banyak dampak, salah satunya maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di dunia startup.

Perwakilan Startup Studio Indonesia (SSI) Italo Gani mengatakan begitu pandemi selesai, model tradisional kembali diberlakukan. Banyak startup yang salah memprediksi growth-nya.

BACA JUGA: Cerita Bisnis Finalis Program Hetero for Startup Season 3, Sukses dan Menginspirasi

"At the end, saya lihat ini adalah seleksi alam yang bagus, a great startup akan jalan terus, (sedangkan) startup yang kurang kuat di product-market fit-nya tidak survive,” kata Italo Gani dalam keterangannya dikutip Rabu (30/8).

Italo menambahkan ekosistem global pun ikut berubah sehingga masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang ada, termasuk budaya remote activity.

BACA JUGA: Fakta Terkini Kasus Oknum Paspampres Praka RM Menculik Warga Aceh, Ya Tuhan

Senada itu, Co-Founders Rekosistem Joshua Valentino melihat tren PHK dari objektif seorang perintis startup sekaligus pelaku usaha.

Menurut Joshua, kaderisasi dalam organisasi adalah hal krusial yang wajib ada untuk menekan mencuatnya angka PHK di dunia startup.

BACA JUGA: Tidak Semua Honorer Bisa Mendaftar PPPK 2023, Oh Ternyata

Dia menambahkan melihat talent yang potential memang merupakan hal menggiurkan, tetapi organisasi itu juga sangat penting. Setelah funding, lalu memutuskan untuk hire, kemudian ketika ada proses iterasi yang menyesuaikan, beberapa hal menjadi tidak function.

Untuk menghindari konsekuensi itu, pemilihan talent wajib diperhatikan. Setiap orang berkarya semaksimal mungkin dengan proses kaderisasi yang baik dan ketat.

"Hal itu pada akhirnya menghindari over-recruitment,” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator SSI Sonny Hendra Sudaryana menegaskan ada atau tidak adanya perubahan pada ekosistem global, SSI selalu menghadirkan iterasi yang berbeda dari batch 1 hingga ke-7 saat ini.

Program ini memfasilitasi dan mengakselerasi kebutuhan dari masing-masing early-stage startup dengan menyiapkan coach yang akan memecahkan masalah mereka.

Dilihat dari sisi market, ketika di forum internasional, Indonesia dianggap sebagai market yang paling besar, maka kita harus meningkatkan kaliber dan kualitas founders-nya karena sebenarnya funding-nya ada, tetapi mereka picky dalam melihat bagaimana startup dan founders-nya.

"Sekarang ini, ada 210 juta orang sudah mengakses internet, dari sisi market growing, maka harus ditingkatkan dari segi kualitas founders,” ucapnya.

Sonny juga menjelaskan sejalan dengan fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memfasilitasi dan mengakselerasi kebutuhan early-stage startup, hal itu mendorong para rintisan startup focus pada 1-on-1 coaching session untuk terus mengembangkan startup.

Tercatat lebih dari 400 coach dan mentor yang difasilitasi Kemenkominfo. Ada sesi intimate bersama coach-nya untuk meningkatkan kualitas dan kaliber dari founders-nya.

"Yang kedua untuk funding, kami membantu produk mereka melalui program. Kalau funding kami melalui HUB ID. Funding pemerintah itu memang lebih sulit karena ada aturan birokrasi, tetapi kami membuka network untuk investment,” pungkasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
startup   Kemenkominfo   Pandemi   Covid-19   PHK  

Terpopuler