Keluarga Ini Kaget Dihubungi Pakai Nomor XL dari Korban AirAsia

Minggu, 11 Januari 2015 – 12:04 WIB
Ekor pesawat AirAsia yang berhasil diangkat ke Kapal Cress Onyx milik SKK Migas. Foto: Istimewa

jpnn.com - SURABAYA - Ada cerita menarik di balik proses pencarian korban pesawat Air Asia QZ 8501. Salah satu keluarga dihubungi oleh handphone milik salah satu kerabatnya yang menjadi korban. Kejadian ini diungkap Ketua Tim DVI Jatim dan Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono saat menggelar jumpa pers di Posko Crisis Center Polda Jatim, Sabtu (10/1).

Budiyono yang didampingi Menhub Ignasius Jonan serta Kepala Basarnas Surabaya Hernanto dan perwakilan Air Asia mengatakan upaya penyelidikan yang melibatan Densus 88 AntiTeror serta provider seluler.

BACA JUGA: PDIP Dukung Penuh Calon Kapolri Usulan Jokowi

"Kemarin ada salah satu keluarga penumpang yang merasa dihubungi oleh handphone yang dibawa penumpang yang menjadi korban," kata Budiyono tanpa menyebut identitas keluarga korban yang melapor itu.

Menurut Budiyono, saat nomor korban menghubungi keluarga itu disaksikan beberapa orang, termasuk dari pihak Air Asia yang memang sebelumnya sudah diajak koordinasi.

BACA JUGA: Tiga Kapal Temukan Posisi Black Box

"Saat akan diterima mati, dicoba ditelepon lagi tidak bisa," tandas Budiyono dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Minggu (11/1).

Tim DVI yang mendapat laporan itu langsung bekerjasama dengan Mabes Polri melakukan penyelidikan. Baik melalui provider yang ada, bahkan tim juga meminta bantuan dari Densus.

BACA JUGA: Tim SAR Siapkan 2 Skenario Pencarian Black Box

Menteri Perhubungan Ignatius Jonan juga telah meminta bantuan menkominfo untuk turut melakukan penyelidikan.

"Sayangnya setelah kami lakukan klarifikasi dan penyeldikan, nomer tersebut tidak terecord. Cuma ada saksi mata, tapi kami tetap selidiki," terang Budiyono.

Hasil pemeriksaan kata Budiyono juga dilakukan pada saat tanggal keberangkatan Air Asia QZ 8501 pagi hari.

"Kami cek telepon itu memang sudah tidak aktif sejak keberangkatan pada Minggu (28/12). Tidak ada bukti-bukti komunikasi tanggal itu," katanya.

Saat ditelusuri, nomor telepon korban yang menghubungi salah satu keluarganya itu menggunakan provider XL. Telepon misteri itu terjadi pada Rabu (7/1) lalu, bersamaan dengan penemuan ekor pesawat Air Asia QZ 8501 oleh tim penyelam Basarnas di Selat Karimata, perairan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. (net/kam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Penyebab Pencarian Black Box Makin Sulit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler