jpnn.com - DONWORI menuduh keluarga sang istri Karin, 30 menularkan “penyakit” turunan. Yakni, suka mengemut jempol. Mulai kedua mertua, istrinya dan kini sang anak, Mira juga suka ngemut jempol. Tak mau memiliki keturunan yang suka ngemut, Donwori, pun memilih menalak cerai Karin di Pengadilan Agama (PA) Klas 1 Surabaya, Rabu (1/6).
Pasutri yang kini tinggal di Kedungdoro, Surabaya itu memang memiliki budaya yang berbeda. Donwori asli Surabaya, sedangkan Karin berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Donwori pun tak begitu tahu dan akrab dengan keluarga istrinya.
BACA JUGA: Lihat, Tiba-tiba Puluhan Polisi Bersenjata Datangi Inul Vista
Jika pun menengok keluarga sang istri, hanya satu kali saat Lebaran. Itu pun hanya ke orangtua Karin. Jarang sekali ke keluarganya di kawasan lainnya.
“Menyesal saya tidak melihat bibitnya. Memang secara bebet dan bobot, istri saya itu bagus banget. Sudah kerja dan orangtuanya punya tanah banyak. Jaminan bisa hidup bahagia tanpa kekurangan seca- ra materi,” kata Donwori.
BACA JUGA: Pasar Tradisional Bakal Dilarang Sediakan Kantong Plastik
Setelah lima tahun menikah, Donwori akhirnya dipindahtugaskan ke Lombok. Dia dan istrinya akhirnya hijrah dan tinggal di ibukota NTB itu, di rumah orangtua Karin. Di PIM alias Pondok Merta Indah.
Dari situlah awal mula guncangan rumah tangga muncul. Donwori dan istrinya seringkali diajak berkunjung dari rumah saudara ke saudaranya yang lain.
BACA JUGA: Sekolah Diliburkan Selama Ramadan!
Waktu itu, Karin sedang hamil dan akhirnya melahirkan anak pertama, sebut saja Mira. Waktu usia enam bulan, mulailah Mira mengalami fase oral. Dimana, anak-anak sering menggigit jari tangannya sendiri untuk mengenal bagian organ mulutnya.
“Saya kira sih awalnya wajar Mira ngemutin jari tangan, tapi kok sampai umur 3 tahun terus saja ngemut jari tangan,” kata pria asal Kedungdoro itu.
Bahkan, Mira yang kini sudah TK, masih saja suka ngemut jari tangan. “Dilarang sama gurunya, tapi tetap saja ngemut jari tangan. Istri juga biarin sih,” curhat Donwori.
Sebenarnya, Donwori juga sudah melarang kebiasaan Mira itu. Namun Karin selalu membiarkan kebiasaan yang menurut Donwori lumayan nyeleneh itu. Bahkan kini Karin justru marah ketika Donwori melarang anaknya mengenyot jari tangannya.
“Istri bela, saya dimarahin juga,” tegas dia.
Terakhir, Karin bilang kalau kebiasaan anak ngemut jari tangan itu adalah gen dari keluarganya.
Jadi, sahsah saja. Malah lebih baik kalau dilestarikan. “Tiap hari saya marahin dan nyalahkan keluarganya. Apalagi fakta itu sudah diakui keluarga besarnya,” aku Donwori.
Dimana ketika Donwori, istri, dan anaknya berkunjung, keluarga Karin memang mengakui kebiasaan itu. “Saya takut anak kedua saya nanti juga gitu (suka ngenyot jari tangan, Red),” pungkas Donwori. (umi hany/opi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Ramadan PSK Tetap Mangkal, Tarifnya Rp 600 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi