Keluarga Korban Lion Air Kecewa, Rusdi Kirana pun Membungkuk

Senin, 05 November 2018 – 14:55 WIB
Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana berdiri dan meminta maaf kepada para keluarga korban. Foto: Wildan Ibnu Walid/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT610 di Hotel Ibis Cawang, Senin (5/11) sedikit diwarnai ketegangan.

Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana menunduk meminta maaf kepada para keluarga korban yang hadir di konferensi pers. Itu setelah Rusdi diminta menunjukkan diri di hadapan para ratusan keluarga korban yang hadir.

BACA JUGA: Sebar Foto Alat Vital Kru Lion Air, Nabilla Bisa Dipenjara

Dalam konferensi pers Lion Air JT610 tersebut pihak manajemen Lion Group tidak turut memberikan penyampaian di depan podium saat konferensi berlangsung. Rusdi Kirana yang hadir, terlihat hanya duduk di jajaran paling depan keluarga korban.

Usai pemaparan dari masing-masing instansi, salah seorang perwakilan keluarga korban penumpang yakni ayah dari Fahmi Perdana Sukandar, menyampaikan keluhan dan kekecewaan kepada pihak Lion Air atas jatuhnya pesawat Lion Air JT610.

BACA JUGA: Pesawat Baru Tak Selalu Paling Aman

Kekecewaannya kepada pihak Lion Air pun tak terbendung. Warga asal Jawa Tengah itu meminta kepada jajaran manajemen Lion Group untuk menunjukkan diri kepada para keluarga korban.

Permintaan tersebut dituruti Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana. Dia membungkuk sembari menunjukkan permintaan maaf. Kendati demikian, Rusdi tidak berbicara sepatah kata pun kepada keluarga korban.

BACA JUGA: Mengenang Anto, Relawan Penyelam yang Meninggal dalam Tugas

"Saya mau tahu, mana perwakilan dari Lion? Mana?" ujar Bambang saat diberi kesempatan bertanya.

Bambang pun mengaku kecewa dengan pihak manajemen Lion Group yang dia nilai kurang bertanggung jawab atas musibah ini. Dia mengatakan, selama sepekan kejadian peristiwa nahas tersebut, dia tak pernah dihubungi oleh pihak Lion Air.

"Menelepon dan memberikan kabar saja tidak. Kami malah harus cari-cari informasi sendiri. Itu yang jadi permasalahan. Kami kehilangan anak terkasih," tuturnya.

Selama ini pihak Lion hanya berkata mempresentasikan masalah uang kompensasi saja. Padahal, urusan kompensasi sudah diatur dalam undang-undang dan merupakan kewajibannya.

"Tidak ada empati sama sekali dari pihak Lion kepada para keluarga korban," ujarnya.

Dia berharap, kepada pemerintah untuk bisa mendampingi para keluarga korban. Khususnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang sedang melakukan investigasi penyebab kecelakaan pesawat, untuk memberikan sanksi kepada pihak Lion Air.

"Seharusnya Lion Air diberikan sanksi dari dulu. Ini masalah nyawa, bukan materi yang bisa dibuang ke laut," katanya. (wiw/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Bu Johan, Penyelam dalam Operasi Lion Air JT610


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Lion Air   JT610  

Terpopuler