Keluarga Merasa Ada yang Ditutup-tutupi soal Hasil Autopsi Feby

Rabu, 04 Mei 2016 – 17:50 WIB
Ibu Feby, Nurcahaya Ningsih, dipapah keluarganya saat menghadiri pemakaman putri tercintanya. Foto: eggi/batampos.co.id/JPG

jpnn.com - BATAM - Keluarga Besar Feby Kurnia, mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan tewas di toilet kampus tersebut mengaku tidak puas dengan hasil autopsi tim forensik RSUP Dr Sardjito. 

Soalnya, tim forensik rumah sakit itu menyebutkan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Paman Feby, Anto Suprapto menilai, pihak rumah sakit tidak memberikan data yang detail.

BACA JUGA: Istri Utang ke Bank tanpa Izin, Digampar Suami pakai Helm

“Tak mungkin dia meninggal karena dicekik saja. Foto yang saya temukan pertama kali ditemukan darah dari kepala korban,” ujar Anto usai pemakaman Feby di TPU Taman Langgeng Seipanas, Rabu (4/5).

Seharusnya, kata Anto, menjelaskan secara transparan kepada pihak keluarga, sehingga keluarga tahu persis.

BACA JUGA: Kantongi Identitas, Polisi Segera Sikat Dua Pelaku Kasus Yuyun

Sebelumnya Ketua tim forensik Rumah Sakit Sardjito, dr. Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada, menepis luka di leher yang menyerupai jeratan leher. Menurutnya, itu bukan bekas jeratan tali tapi lipatan leher yang membengkak karena jenazah sudah membusuk sehingga menyerupai jeratan tali.

“Kondisi jenazah yang sudah membusuk dan bengkak terlipat, sehingga tampak seperti luka jeratan,” ujar dr. Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada, seperti dilansir RRI yang dikutip dari batampos (Jawa Pos Group). 

BACA JUGA: Jupe: Kasus Ini Sangat Mengkhawatirkan

Bahkan, tim forensik juga menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Feby. Namun polisi yang mengevakuasi jenazah Feby di toilet lantai 5 gedung pasca sarjana UGM sedari awal berkeyakinan kalau Feby dibunuh.

Dugaan itu benar, Feby dibunuh petugas kebersihan kampus bernama R Eko Agus Nugroho, 26. Eko menghabisi nyawa Feby pada Kamis sore (28/4).

Eko dibekuk polisi di Sleman, Selasa sore (3/5) mengaku ke polisi kalau ia membunuh Feby dengan cara dicekik. Namun polisi masih mengorek informasi karena jika hanya dicekik, Feby pasti melakukan perlawanan sehingga TKP harusnya acak-acakan.

Sebelumnya Feby Kurnia dilaporkan menghilang sejak Kamis (28/4). Ia ditemukan di toilet kampusnya, Fakultas MIPA UGM pada Senin (2/5) petang dalam kondisi membusuk. (eggi/nur/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ipul Kumpulkan Bukti Dugaan Pemalsuan Usia DS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler