Keluarga Pasien Covid-19 Diseret, Ditarik dari Kamar Jenazah oleh Tim Gugus Tugas, Viral

Jumat, 29 Mei 2020 – 19:37 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muh Ichsan Mustari. Foto: Antara

jpnn.com, MAKASSAR - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan meminta Tim Gugus Tugas COVID-19 yang bertugas mengeksekusi pasien positif, apalagi yang sudah dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit agar bisa lebih manusiawi.

"Mungkin bisa lebih presuasif dan dari awal sudah ditekankan itu. Pada prinsipnya bisa memberikan layanan kepada masyarakat, intinya lebih presuasif," ucap Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muh Ichsan Mustari saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (29/5).

BACA JUGA: Wajib Dibaca, Ini Kabar Baik dari Ridwan Kamil, Sayonara Zona Merah

Hal tersebut berkaitan dengan video yang viral ke publik saat tim gugus tugas hendak mengeksekusi salah seorang pasien meninggal dunia berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Siloam Makassar.

Dalam video itu, keluarga pasien enggan melepaskan orang tuanya dijemput tim gugus tugas untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan COVID-19. Sempat terjadi perdebatan yang sangat alot antara petugas dengan keluarga.

BACA JUGA: Gugus Tugas Covid-19 Langsung Bergerak ke Warung Bakso

Pihak keluarga korban bersikeras tidak ingin jenazah di bawa tim untuk dimakamkan, bahkan beberapa orang perempuan harus pasang badan menahan eksekusi itu.

Petugas TNI yang berjaga-jaga di tempat itu terpaksa bertindak dengan mengunakan tamengnya menahan keluarga korban.

BACA JUGA: Pecatan TNI Ditangkap Karena Minta Jokowi Mundur, Begini Respons Mabes AD

Satu perempuan terpaksa diseret lalu ditarik keluar dari depan kamar pemulasan jenazah, karena menghalangi eksekusi. Akhirnya Jenazah berhasil dibawa ke mobil ambulans selanjutnya dibawa kepemakaman khusus COVID-19 di Mancanda, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Menurut Ichsan, pihaknya belum mengetahui duduk persoalan sebenarnya, sehingga ia masih akan mengkonfirmasi berkaitan dengan video yang viral tersebut dan menindaklanjutinya.

Meski demikian, hal itu karena masyarakat belum paham dan perlu diberikan edukasi, sehingga seringkali kejadian seperti itu terjadi, baik pasien itu akan dibawa tempat isolasi, rumah sakit hingga dimakamkan.

"Masyarakat memang tidak mau tahu, karena belum tahu, makanya perlu diberikan edukasi. Saya belum tahu soal video itu, dan mau mengkonfirmasi ke sana," katanya.

Ichsan berharap, tim gugus tugas dalam setiap menjalankan tugasnya tetap memberikan pelayanan, terutama COVID-19. Sebab melihat kondisi seperti sekarang ini, sebagaian masyarakat belum memahami kerja tim gugus tugas.

"Setiap memberikan layanan terutama yang COVID ini tentu kondisi kepanikan masyarakat masih ada, maka pendekatan presuasif dengan edukatif harus di kedepankan," harap dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler