jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meralat konten buku ilmu pengetahuan sosial (IPS) untuk kelas VI sekolah dasar (SD) Kurilulum 2006 terbitan Yudhistira. Pemberitahuan ralat konten buku tersebut segera disebarluaskan ke sekolah-sekolah melalui dinas pendidikan setempat.
Sedangkan konten yang diralat adalah tentang penyebutan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. “Konten dalam buku tersebut diralat menjadi, ibu kota negara Israel sebagai Tel Aviv,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Totok Suprayitno dalam jumpa pers di Kantor Kemendikbud, Kamis (14/12).
BACA JUGA: Tamparan Abad Ini Buat Palestina
Totok menegaskan, politik luar negeri Indonesia tidak mengakui penjajahan. Sikap itu sesuai dengan Alinea I Pembukaan UUD 1945 yang menyebut kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan.
Oleh karena itu, upaya Israel menduduki Yerusalem tak sesuai dengan konstitusi negara Indonesia. “Indonesia sejak awal mempunyai komitmen dan konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel,” terang Totok.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Dubes Saudi: Hati Kami Bersama Palestina
BACA JUGA: Yerusalem Ibu Kota Israel, Ide Trump Bisa Jadi Bumerang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesra dengan Israel, India Tak Peduli Nasib Palestina
Redaktur : Tim Redaksi