jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto didampingi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker( Ida Fauziyah melepas 2.000 peserta pemagangan ke Jepang di Jakarta, Kamis (21/9).
Pelepasan itu ditandai dengan pemukulan beduk.
BACA JUGA: Kemnaker Tingkatkan Kapasitas Pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual di Daerah
Menko Airlangga mengapresiasi ribuan peserta pemagangan karena antusiasme untuk meningkatkan kompetensinya.
Meski demikian, Ketua Partai Golkar itu mengingatkan para peserta pemagangan tentang berbagai tantangan yang ada di Jepang, baik penyesuaian atau perbedaan kebudayaan, iklim, cara bekerja, etos kerja, atau lainnya.
BACA JUGA: Sekjen Anwar Sanusi: Pejabat Fungsional Kemnaker Harus Punya Integritas dan Kompetensi
"Saya percaya para calon peserta pemagangan memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk melampaui tantangan tersebut," kata Menko Airlangga.
Dia menyatakan, dari program pemagangan yang sudah dilaksanakan berhasil menjadikan beberapa alumninya sukses dan menempati posisi strategis di perusahaan, mulai dari menempati manajemen menengah hingga pimpinan perusahaan.
BACA JUGA: Ini Upaya Kemnaker Tingkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Informal
"Tentu saya berharap dari 2.000 orang yang hadir suatu saat akan meminpin perusahaan-perusahaan yang akan mempekerjakan saudara-saudara," kata dia.
Dia menuturkan, saat ini banyak negara masuk aging population, termasuk Jepang.
Kondisi tersebut menjadi kesempatan bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk bisa mengisi di Jepang yang salah satunya melalui pemagangan.
"Ini perlu disampaikan kepada pemerintah Jepang. Kami akan terus mendorong. Selain Jepang investasi di Indonesia, tentunya akan menjadi penting bagi Jepang Training, skilling, upskilling, dan ini paling pas kalau dilakukannya di Jepang, sehingga nantinya mereka akan kembali dan memperluat industri-industri di dalam negeri," imbuh Menko Airlangga.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyampaikan sebanyak 2.000 peserta pemagangan ke Jepang dilepas berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja atau Sending Organization di Jabodetabek.
Menurut Menaker, program pemagangan ini sangat diminati masyarakat. Bahkan, katanya, berdasarkan laporan yang diterimanya, peserta yang mendaftar program ini mencapai 2.500 orang.
"Ini menunjukkan betapa tingginya antusiasme angkatan kerja kita dalam meningkatan kompetensi melalui program pemagangan ke Jepang," ucap Menaker.
Lebih lanjut, dia mengatakan program pemagangan ke Jepang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia sejak 1993 hingga 2023.
Menurut dia, lebih dari 103.000 alumni yang berhasil menyelesaikan program pemagangan dengan baik. Kemnaker pun akan terus memasifikasi program pemagangan ke Jepang untuk memaksimalkan pembangunan SDM menuju Indonesia Maju.
Dia menyampaikan bahwa Kemnaker bekerja sama dengan IM Japan telah melaksanakan berbagai program pendukung pemagangan ke Jepang, dengan program terkini berupa Bantuan Subsidi Pra Pemberangkatan senilai 100.000 Yen kepada calon peserta pemagangan.
Menaker Ida mengatakan para peserta tersebut sudah dipastikan keberangkatannya dalam program magang ke Jepang serta Program Dana Usaha Mandiri senilai hingga 900.000 Yen bagi peserta magang yang menyelesaikan program magang ke Jepang baik selama 3 tahun maupun 5 tahun.
Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga memberikan secara simbolis Dana Usaha Mandiri kepada alumni program pemagangan ke Jepang yang baru saja menyelesaikan program pemagangan selama 5 tahun. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen Kemnaker Ungkap Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan kerja
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian