PURBALINGGA- Seperti tahun 2009, masuk kemarau tahun ini sejumlah kawasan di Purbalingga mengalami kekeringanSumber-sumber air yang kering menjadikan warga mengalami krisis air bersih
BACA JUGA: Hari Ini Gaji ke-13 Dibayarkan
Yang disayangkan, prosedur bantuan air bersih lewat PDAM pun harus melalui birokrasi yang bertele-tele.Di masa memasuki musim kering tahun ini, di Purbalingga tercatat ada tujuh kecamatan yang sejak akhir Juni kemarin sudah mengajukan permintaan droping air bersih kepada PDAM melalui pemkab
BACA JUGA: Warga Rebutan Bensin Gratis
Dari tujuh kecamatan itu tercatat hampir 40 desa mengalami krisisHanya saja, seperti dikatakan, Kabag Kesra Setda Purbalingga, Yani Sutrisno mengatakan, usulan droping air bersih itu masih akan dikoordinasikan dengan PDAM
BACA JUGA: Perantau Sarankan Gebu Minang Cepat Berbenah
Nantinya usai ada rekapitulasi akan dilakukan realisasi droping air“Kita akan kembalikan kepada kecamatan untuk mendapatkan persetujuan bupati untuk kemudian diteruskan kepada PDAM selaku pelaksanaSaat ini hingga minggu pertama Juli sudah ada beberapa kecamatan itu,” ujarnya membeberkan rantai birokrasi.Sementara itu PDAM juga mengaku masih menunggu ada perintah droping ke sejumlah kecamatan ituPihak PDAM bersama pemkab juga akan melakukan survei terlebih dahulu kesejumlah desa yang dimasukan dalamdata kekurangan itu.
Direktur PDAM Drs Hardi Wibowo melalui Kabag Hubungan dan Promosi Pelanggan Titin Kusriati mengatakan, pihaknya sudah siap sediaMulai dari armada sebanyak 4 unit tangki dan sejumlah sumber air yang biasanya digunakan untuk penyaluran air bersihPihak PDAM memperkirakan, puncak permintaan air bersih atau puncak kekeringan diperkirakan mulai Agustus mendatangPada tahun 2009 lalu ada 11 kecamatan dengan 69 desa yang meminta air bersih
Berdasar pengalaman tahun 2009, karena tahun 2010 tak ada kekurangan air bersih di masyarakat, lanjutnya, PDAM bisa lebih dari 6 kali satu truk melakukan dropingSatu truk terisi 4.000 liter air bersih"Jika sudah mulai melimpah permintaan itu,kita juga sudah siap bekerjasama dengan Bakorwil,” jelasnya.
Untuk satu tangki, PDAM mematok harga kepada pemkab sebesar Rp 175.000 per tangki dengan jarak yang jauhUntuk jarak sedang Rp 150 ribu dan jarak dekat Rp 125 ribuSeluruh biaya kecuali Bakorwil, ditanggung pemkab melalui dana APBDKalau tahun 2009 hanya Rp 100 ribu(amr/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Nakhoda Vietnam Ditahan
Redaktur : Tim Redaksi