Kemarau Panjang, Kementan Bantu Petani Dengan Pompa Air

Rabu, 14 Agustus 2019 – 23:38 WIB
Ilustrasi pompa air untuk mengairi sawah. Foto: Kementan

jpnn.com - Kemarau panjang yang tengah berlangsung membuat sejumlah petani kesulitan dalam hal perairan untuk pertanian. Salah satunya di Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi terdapat areal pengembangan hortikultura.

Di sana terdapat lima hektare lahan sayuran yang dibuka sejak 2016. Lahan yang ada di Desa Tenam berpotensi untuk ditanami kangkung, terong, gambas, pare, dan aneka sayuran lainnya guna memenuhi kebutuhan sayuran lokal. Selain sayuran, petani di wilayah tersebut juga menanam buah semangka.

BACA JUGA: Galakkan Beras Organik, Kementan Wujudkan 1.000 Desa Mandiri

Untuk bisa mengantisipasi kekeringan di sana, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberikan bantuan berupa mesin pompa air.

Ketua Kelompok Tani Sekar Taji Desa Tenam, Kecamatan Muara Bulian, Tasnipul Abdi, mengucapkan terima kasih kepada Kementan atas bantuan pompa air melalui program Antisipasi Dampak Perubahan Iklim (DPI).

BACA JUGA: KAHMI Siap Kerja Bareng Kementan Demi Wujudkan Pertanian Modern di Indonesia

Tasnipul menambahkan, pihaknya akan segera memasang pompa tersebut berikut selang atau pipa air. Pompa tersebut merupakan bantuan Ditjen Hortikultura guna menangani kekeringan. Terdapat 20 unit pompa air yang disebar ke 20 propinsi sesuai dengan kebutuhan daerah.

“Alhamdulillah sumber air yang berada di lokasi tersebut tidak pernah surut walaupun pada saat kemarau. Iklim dan kondisi tanah wilayah Desa Tenam sangat cocok untuk ditanami berbagai macam tanaman sayuran,” ujarnya sebagaiman rilis yang disebarkan Kementan, Rabu (14/8).

BACA JUGA: Universitas Terbuka Ajak Petani dan Nelayan Kuliah Online

BACA JUGA: Menggalakkan Beras Organik, Kementan Wujudkan 1.000 Desa Mandiri

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari peran aktif Balai Penelitian Tanaman Pangan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jambi dalam kegiatan pembinaan dan pengawalan kepada para petani.

"Dengan motto 'Cepat Tanggap Akurat’, BPTPH menggerakkan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dalam melakukan pembinaan dan pengawalan pada petani,” ujar Kepala Balai Penelitian Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Jambi Wahyudi Dwinanto.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf dalam kesempatan terpisah terus mendorong budidaya hortikultura ramah lingkungan sebagai solusi pangan sehat.

“Terapkanlah budidaya hortikultura yang ramah lingkungan dengan menggunakan lebih banyak pupuk organik, agensia hayati, pestisida nabati, sehingga produk yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Produknya sehat untuk petani dan lingkungan serta yang terpenting adalah menurunkan biaya usaha tani sehingga lebih berdaya saing dan menambah kesejahteraan petani,” sebut dia. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Rokan Hilir Rasakan Manfaat Besar Rehabilitasi Irigasi Tersier


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler