Kemarau Panjang, Petani Rugi Besar

Selasa, 15 September 2015 – 09:22 WIB
radar semarang

jpnn.com - SUKADANA - Petani di Kabupaten Kayong Utara dengan sangat terpaksa menunda penanaman bibit padi (semai). Penundaan ini dilakukan lantaran musim kemarau menimpa Kabupaten Kayong Utara yang sudah hampir tiga bulan.

Seorang petani Desa Benawai Agung, Sabarudin menerangkan, akibat panas yang panjang mengalami kerugian. Ia yang dulunya dalam setahun bisa panen tiga kali, sekarang hanya bisa memanen padi dua kali saja dalam setahun.

BACA JUGA: Manajemen Informasi Bencana di Riau Sangat Buruk

“Kami saat ini belum membibit, tapi padi kami yang sudah terlanjur ditanam saat ini sudah banyak yang mati karena panas yang sudah terlalu terik, habis total. Dalam satu tahun itu, kami bisa tiga kali panen, tapi tahun ini sepertinya hanya dua kali saja, karena sampai saat ini belum ada hujan,” kata Agung.

Selain masalah kemarau, para petani pun merasa kewalahan terhadap hama yang bertubi-tubi menyerang lahan pertanian warga. Dengan keterbatasan racun dan pupuk, sangat sulit bagi masyarakat untuk dapat mempertahankan hasil panen padi yang baik.

BACA JUGA: Warga Poso ‘Serbu’ Kapal Perang TNI AL

Petani sangat berharap bantuan pemerintah dalam menyediakan racun hama dan pupuk, sehingga padi mereka dapat tumbuh dengan baik. “Biaya tanam padi ini cukup besar. Kami yang tidak mampu ini hamal ah, pupuk juga, karena padi ini macam-macam penyakitnya. Kami sudah letih juga memberantas hama,” tegas Agung. (lud)

BACA JUGA: Gara-gara Cucian, Rumah Tangga Terancam Bubar Jalan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Horny di Pagi Buta, Si Om Gerayangi Tetangga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler