SERANG - Kemarau panjang yang melanda seluruh wilayah di Indonesia ternyata meninggalkan penyebaran penyakit di masyarakatSemisal Kabupaten Serang, Banten sebanyak 55.495 warga terserang penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan diare
BACA JUGA: Membangkang, BLH Diminta Tindak Perusahan Tambang
29.164 diantaranya diderita oleh bayi di bawah lima tahun (balita).Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, sejak awal 2011 hingga triwulan ketiga 2011 ini, jumlah kasus ISPA yang menyerang warga sebanyak 55.495 kasus yang terdiri atas menyerang anak dengan umur kurang dari 5 tahun sebanyak 29.164 kasus dan menyerang anak umur lebih dari 5 tahun sebanyak 5.631 kasus
Dari jumlah 55.495 kasus ISPA itu terdiri atas ISPA dengan batuk pneumonia sebanyak 995 kasus dan bukan batuk pneumonia sebanyak 54.500 kasus
BACA JUGA: Pemkot Ambon Janji Sukseskan Perkemahan Wirakarya
Adapun untuk jumlah kasus diare sebanyak 23.144 kasusKepala Seksi Penanggulangan Penyakit dan Survailance (P2S) Dinkes Kabupaten Serang dr Efrizal mengatakan, ISPA terjadi akibat kualitas udara di musim kemarau yang jelek, yaitu udaranya panas dan berdebu
BACA JUGA: 200 KK Miskin Belum Dapat Jamkesmas
Sedangkan untuk diare terjadi akibat kualitas air yang buruk akibat volumenya berkurang.“Untuk antisipasi ISPA agar warga memakai masker, sedangkan untuk antisipasi diare dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi air bersih yang sudah dimasak, kalau airnya keruh harap diendapkan dulu sebelum dimasak” katanya akhir pekan kemarin.
Menurut Efrizal, agar penyakit itu tidak terus bertambah, pihaknya bekerjasama dengan Bidang Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Serang untuk memberikan penyuluhan kepada warga baik melalui Puskesmas maupun Posyandu tentang air yang layak untuk diminum dan tata cara mengelola air minum, dan pertolongan pertama ketika terjadi diareSelain itu, untuk mencegah dari ISPA warga harus menggunakan masker atau penutup hidun lainnya.
“Diare itu mematikan kalau tidak ditangani cepatKarena itu kalau terkena diare diharapkan banyak minum dan menggunakan oralit untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang parah,” katanya(bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jabatan Rektor Unhas jadi Jaminan
Redaktur : Tim Redaksi