jpnn.com - RAWAMERTA-Dampak kemarau berkepanjangan, petani di Desa Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta, khawatir tidak bisa melakukan penanaman. Pasalnya, sudah dua bulan memasuki musim tanam, petani belum bisa melakukan pengolahan sawah karena kekeringan. Bahkan, petani di desa ini tidak mendapatkan jatah air dari saluran irigasi.
M. Hidayat, salah seorang petani di Dusun Kedungmundu, Desa Pasirkaliki mengatakan, pada musim panen pertama petani di desanya mengalami gagal panen karena ganasnya serangan hama. Sementara solusi dari BP3K Rawamerta tidak ada. “BP3K hanya bisa menyarankan agar petani melakukan penanaman secara serentak untuk mengatasi serangan hama. Tapi nyatanya, hama tersebut semakin ganas,” kata Hidayat kepada Pasundan Ekspres (grup JPNN), Minggu (6/10).
BACA JUGA: Mengapung 50 Jam, 3 Awak Selamat
Kali ini, kata Hidayat, petani kembali dihadapkan dengan berbagai persoalan pertanian. Yaitu, musim kemarau yang berkepanjangan. Akibatnya, areal persawahan mengalami kekeringan dan petani tidak bisa melakukan pengolahan lahan. “Air dari irigasi tidak sampai kea real persawahan,” katanya.
Dikatakan, penyebab aliran air dari irigasi ke areal sawah di Dusun Kedungmundu karena saluran irigasi mengalami pendangkalan dan penyempitan. Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang atau pun PNPM Mandir belum melakukan perbaikan. “Petani selalu terjepit dengan berbagai masalah. Akibatnya, saat ini petani sulit untuk meningkatkan pendapatan,” ujarnya.
BACA JUGA: Atut Ada di Rumahnya
Menurutnya, kendala seperti ini sudah berulangkali disampaikan kepada pemerintah, namun sampai saat ini belum realisasi. Apabila saluran irigasi ini tidak segera diperbaiki, maka petani akan semakin terjepit. “BP3K tidak agresif terhadap persoalan petani dan tidak memberikan solusi atas permasalahan ini,” jelasnya.
Ditegaskan, BP3K selalu mengabjurkan agar penanaman dilakukan secara serentak. Namun tidak memperhatikan kebutuhan air untuk mendukung penanaman itu. “Seharusnya, saluran irigasi itu diperbaiki agar petani bisa melakukan penanaman dengan serentak dan tepat waktu,” tegasnya.
BACA JUGA: KPK Bidik Dugaan Korupsi Tambang Sultra
Lebih lanjut dikatakan, pemerintah harus segera mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani ini, agar petani bisa memenuhi persediaan beras untuk ketahanan pangan.(rio/lsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akil Mochtar Ditangkap, Pilgub Sultra Diungkit
Redaktur : Tim Redaksi