Kematian Akibat COVID-19 Makin Tinggi, Pemerintah Terpaksa Impor Peti Mati

Sabtu, 17 Juli 2021 – 23:30 WIB
Seorang biarawati melakukan ritual saat liburan Songkran yang memperingati Tahun Baru Kamboja, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di sebuah kuil di Phnom Pneh, Kamboja, Rabu (14/4/2021). Foto: REUTERS/Cindy Liu/hp/cfo

jpnn.com, PNOM PENH - Peningkatan kasus dan kematian COVID-19 di Kamboja mendorong otoritas untuk memesan peti mati dari negara tetangganya di Asia Tenggara, Thailand, media setempat melaporkan.

Kamboja mencatat penambahan 889 kasus dan 27 kematian COVID-19 pada Jumat (16/7), sehingga masing-masing totalnya menjadi 65.500 dan 1.052.

BACA JUGA: Kerahkan 150 Pekerja Membuat Peti Mati, Eri Cahyadi: Saya Berharap Tak Terpakai

Perdana Menteri Hun Sen mengarahkan pembelian lebih dari 3.000 peti mati, menurut surat kabar berbahasa Inggris Phnom Penh Post.

Pejabat tinggi pada Kementerian Dalam Negeri, Kol Vireak, mengatakan bahwa mereka telah mendistribusikan 1.000 lebih peti mati ke 12 provinsi.

BACA JUGA: Heboh Kebijakan Baru WhatsApp, Telegram Sindir Lewat Meme Peti Mati

Ia mengatakan pengiriman peti mati dari Thailand kemungkinan mengalami penundaan sebab negara mayoritas penganut Buddha itu sendiri sedang mengalami gelombang COVID-19 yang intens.

"Setidaknya kita sudah memiliki peti mati yang cukup untuk kremasi atau pemakaman. Kita tidak berada di titik di mana kita harus menangani jasad tanpa peti. Peti mati harus tersedia lantaran kita harus menghormati roh warga negara kita yang telah pergi dari dunia ini karena penyakit ini," kata Vireak. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA JUGA: Menakut-nakuti Warga, Anak Buah Anies Baswedan Gotong Peti Mati Keliling Kampung


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler