Pembunuhan Pemuda di Samarinda Diduga karena Masalah Sepele

Senin, 21 Februari 2022 – 20:29 WIB
Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda ketika memeriksa tubuh korban yang ditemukan tewas bersimbah darah di pojok Dermaga Komplek, Mahakam Square, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Arditya Abdul Aziz/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan terhadap seorang pemuda yang ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah di dermaga Komplek Mahakam Square, Jalan Untung Suropati, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (21/2) dini hari.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Dharma Senang melalui Kasubnit Inafis Aiptu Harry Cahyadi mengatakan dari hasil pemeriksaan awal ditemukan sejumlah luka tusukan di tubuh korban.

BACA JUGA: 4 Kakak Beradik Tewas dalam Kebakaran Rumah, Orang Tua Korban ke Mana? AKP Zulfikar Bilang Begini

"Korban sudah kami bawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk dilakukan visum. Dari pemeriksaan kasat mata, ditemukan satu luka tusukan benda tajam di bagian tengah dada atas, dan satu bekas tusukan di bagian ketiak kanan," ungkapnya kepada JPNN.com.

Selain luka tusukan, ditemukan beberapa luka lecet dan lebam di sekujur tubuh korban. Di antaranya, terdapat di bagian badan, pinggul, dan pergelangan kedua tangan korban.

BACA JUGA: Pemuda Tewas Diduga Dibunuh, Ini Namanya, Siapa Kenal?

"Selain itu dari mulut korban juga mengeluarkan busa berwarna putih dan ada luka di bagian gusi gigi bagian bawah," imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga kalau korban meninggal dunia akibat dikeroyok. Hal tersebut sesuai dengan keterangan dari sejumlah saksi yang sudah dihimpun pihak kepolisian.

BACA JUGA: Irjen Iqbal Pimpin Patwal di Depan, Brigjen Ismed Dilepas dengan Hormat

Disebutkan, sebelum ditemukan tak bernyawa korban bernama Iwan Hardiansyah sempat terlibat cekcok dengan sejumlah remaja yang sedang bermain game.

Korban marah hanya gara-gara tidak terima telah dipelototi dengan kelompok remaja tersebut.

"Pada saat kejadian, korban bersama dengan beberapa orang temannya, atas nama Walat dan Viktor datang ke dermaga (TKP). Di sana sudah ada enam remaja yang sedang berkumpul main game. Informasi awal, korban terlibat cekcok gara-gara marah karena tidak terima telah dipelototi," kata Harry Cahyadi.

Keributan antardua kelompok tersebut sempat dilerai dengan petugas keamanan komplek Mahakam Square, bernama Junaidi. Namun, korban meminta agar petugas sekuriti tersebut untuk tidak ikut campur.

"Keributan sempat reda. Setelahnya saksi (Junaidi) ini pergi untuk membeli obat. Selang setengah jam kemudian, saksi menerima kabar kalau korban ditemukan tergeletak di pojok dermaga. Kemudian saksi melaporkan ke Polresta Samarinda," jelasnya.

Setibanya di lokasi kejadian, polisi hanya menemukan korban yang sudah tergeletak sendiri. Sementara, sejumlah orang maupun rekan korban yang dikabarkan sempat terlibat perkelahian, sudah meninggalkan lokasi kejadian.

"Kondisinya saat (korban) ditemukan itu sudah tidak ada orang satu pun di sana. Kami masih melakukan pemeriksaan, baru akan kami analisa lagi. Apakah memang benar (korban meninggal) karena dikeroyok atau tidak. Kami masih kumpulkan keterangan saksi," ucap Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Made Anwara ketika dikonfirmasi terpisah.

Lebih lanjut Kompol Anwara mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan lebih dari empat orang saksi.

"Kami masih lakukan lidik lagi," katanya. (mcr14/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler