Kematian Penerima Nobel Perdamaian Itu Dirahasiakan Pemerintah

Minggu, 16 Juli 2017 – 03:02 WIB
Penerima nobel perdamaian dunia Liu Xiaobo. Foto: AFP

jpnn.com, BEIJING - Tokoh demokrasi Tiongkok Liu Xiaobo mengembuskan napas terakhir di First Hospital of China Medical University di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning.

Beijing yang sejak awal menolak desakan masyarakat internasional untuk menerbangkan penerima nobel perdamaian tersebut ke luar negeri pun panen kritik kemarin.

BACA JUGA: Musuh Bebuyutan Bersatu Menumbangkan Status Quo

''Sebelum meninggal dunia, dia sempat mengucapkan selamat tinggal kepada istrinya. Pada saat-saat terakhir dia berpesan supaya istrinya menjaga diri,'' kata salah satu dokter yang merawat Liu.

Sejak diizinkan keluar dari penjara untuk menjalani perawatan medis, Liu dirawat di First Hospital of China Medical University.

BACA JUGA: Si Cantik Rayakan Ultah Bareng Korban Perang Iraq

Istri Liu, Liu Xia, pun terus mendampingi sang suami.

Sebagaimana suaminya, Liu Xia pun bukan orang bebas. Perempuan 56 tahun itu berstatus tahanan kota.

BACA JUGA: Gawaaat! Bahas Anggaran Proyek, Anggota Dewan Perempuan Saling Cekik

Kemarin, begitu suaminya meninggal dunia, Liu Xia kembali menghilang.

Jared Genser, pengacara asal Amerika Serikat (AS) yang menjadi penasihat hukum Liu Xia, menyatakan tidak bisa menghubungi kliennya tersebut.

Komunikasi terakhir Genser dengan Liu Xia terjadi sesaat setelah Liu meninggal dunia.

Terkait dengan kematian Liu, Beijing memblokir seluruh emoji lilin atau gambar-gambar yang mewakili ucapan dukacita.

Bahkan, tulisan RIP pun diblokir. Di Baidu, segala hal terkait Liu di mesin pencari setara Google dalam bahasa dan aksara Mandarin juga dihapus.

Kata kunci Liu tidak akan menghasilkan artikel atau referensi apa pun di sana. Karena itu, publik Tiongkok tidak banyak yang tahu tentang kematian Liu.

Jubir Kemenlu Tiongkok Geng Shuang menegaskan, Liu dan segala hal terkait dengan penahanan sampai kematiannya murni urusan dalam negeri negaranya.

Maka, AS dan negara-negara lain tidak berhak ikut campur.

''Kami akan menggugat AS, Prancis, Jerman, dan Komisi HAM PBB yang mengkritik pemerintah Tiongkok terkait kematian Liu Xiaobo,'' tegasnya. (AFP/Reuters/hep/c15/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chat Cuma Dibaca Doang, Istri Minta Cerai


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler